» IKN bukan semata gengsi, melainkan mendorong peningkatan demand terutama industri besar.
» Kawasan sekitar IKN bisa dioptimalkan untuk menjadi pusat ekonomi baru terutama industri.
JAKARTA - Pemerintah menyatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan mengungkit pertumbuhan ekonomi nasional karena akan berkontribusi sebesar 0,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) riil.
Selain menjadi daya ungkit ekonomi, proyek pembangunan IKN juga bakal menciptakan lapangan kerja baru sekaligus meningkatkan taraf hidup para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut pindah kelak.
Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam sebuah diskusi baru-baru ini di Jakarta.
"Jadi 0,9 persen dari baseline, saya kira itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita, dan untuk wilayah itu sendiri itu luar biasa dampaknya," kata Suharso.
Megaproyek tersebut, jelas Suharso, memang banyak dikritik oleh akademisi dan ekonom terutama saat pandemi Covid-19. Namun, hal itu tidak perlu dipersoalkan sebab tujuan pemerintah membangun IKN bukan semata-mata gengsi, melainkan mendorong peningkatan demand terutama industri besar.
"Kritik itu wajar. Tadi saya sampaikan IKN itu adalah new playground. Dalam situasi pandemi seperti ini kan kita memerlukan boosting. Sekarang kita mau boosting di mana? Boosting secara compact yang bisa menggerakkan pabrik semen terus memproduksi, yang bisa menggerakkan besi berjalan terus-menerus," tutur Suharso.
Kehadiran IKN juga bakal menggerakkan perekonomian wilayah sekitar Samarinda dan Balikpapan menjadi lebih kencang, serta superhub di Teluk Balikpapan yang menjadi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II lewat Selat Makassar.
Kendati demikian, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu tidak menampik bahwa daya dorong proyek IKN ke perekonomian tetap butuh faktor pendamping, yaitu pelaksanaan program vaksinasi nasional, terutama agar target vaksin 70 juta orang atau 39 persen dari estimasi 181,5 juta orang tercapai.
"Kalau itu terjadi, akan ada pull factor (faktor penarik) di dalam ekonomi kita dan orang akan trust (percaya), sehingga sektor-sektor lain akan ikut dengan sendirinya," kata Suharso.
Menanggapi pernyataan Menteri PPN itu, Pengamat Ekonomi CORE, Yusuf Rendi Manilet, mengapresiasi langkah pemerintah yang akan mengupayakan pembangunan secepatnya.
Pembangunan IKN baru, paparnya, akan memberikan efek berganda atau multiplier effect ke perekonomian nasional, terutama karena ada investasi baru.
"Investasi baru itu akan menciptakan lapangan kerja baru, baik saat membangun proyek maupun setelah jadi. Saat pembangunan akan menggerakkan penjualan semen, besi, dan juga transportasi terutama kendaraan niaga," kata Rendi.
Ketika tahapan pembangunannya sudah selesai, potensi daerah di sekitar IKN juga akan mengalami peningkatan seiring dengan munculnya daerah penyangga ibu kota, seperti kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang menyokong Jakarta.
Sekarang tinggal pemerintah bagaimana mengatur skala prioritas agar anggaran cukup untuk membiayai penanganan Covid-19 dan berjalan paralel dengan pembangunan IKN.
Pusat Ekonomi Baru
Sebelumnya, Guru Besar Ekonomi dari Universitas Brawijaya, Candra Fajri Ananda, mengatakan keputusan pemerintah untuk memindahkan IKN dinilai tepat karena IKN baru akan lebih terencana, transportasi lebih efisien, dan menjadi pusat ekonomi baru.
"Dengan masih kosongnya lahan di Kalimantan maka pemerintah bisa membuat desain yang lebih komprehensif terkait dengan fungsi IKN, baik sebagai pusat pemerintahan dan posisi strategis lainnya, seperti penyiapan infrastruktur e-government lebih mudah," kata Candra.
Selanjutnya, jarak antara ujung pemerintah daerah (Papua atau Aceh) bisa menjadi lebih murah (di tengah-tengah), terutama koordinasi menjadi lebih baik. Selain itu, bisa dioptimalkan untuk menjadi pusat ekonomi juga, terutama industri mengingat resources di wilayah tersebut (termasuk di Sulawesi) melimpah, dan beban Pulau Jawa semakin berkurang terutama dalam penyediaan lapangan kerja.
"Migrasi masuk akan terjadi dan diharapkan akan mendorong munculnya aktivitas ekonomi baru," pungkas Candra. n ers/SB/E-9