TANGERANG - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan IKN beroperasi secara perdana pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI di Nusantara, Kalimantan Timur.

"IKN beroperasi untuk pertama kali pada tanggal 17 Agustus 2024. IKN akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada gelaran besar nasional yang sangat signifikan. Pada 17 Agustus merupakan hari yang sangat bersejarah untuk kita semua jadi hari tersebut cocok untuk dijadikan sebagai simbol hari pertamanya IKN," ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, Silvia Halim, di Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (23/2).

Seperti dikutip dari Antara, Silvia mengatakan terkait persiapan untuk HUT Kemerdekaan RI tahun ini di IKN, OIKN juga berfokus pada memastikan ketersediaan akomodasi dan mobilitas bagi para tamu yang nantinya menghadiri maupun masyarakat yang akan menyaksikan Upacara HUT Kemerdekaan RI perdana di Nusantara, Kalimantan Timur. "Pastinya yang sangat krusial adalah ketersediaan akomodasi dan mobilitas untuk tamu-tamu yang datang menghadiri Upacara HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di IKN," katanya.

OIKN juga memastikan ketersediaan pangan dalam rangka untuk memenuhi ribuan orang yang akan menghadiri perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI tersebut. "Kemarin juga sudah melakukan pembicaraan untuk memastikan ketersediaan pangan, karena untuk memenuhi kebutuhan ribuan orang yang menghadiri Upacara HUT Kemerdekaan RI di IKN," kata Silvia.

Sebagai informasi, perayaan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, menjadi titik awal perpindahan Ibu Kota negara secara bertahap dari DKI Jakarta ke Nusantara. Presiden Joko Widodo berencana untuk merayakan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di IKN Nusantara pada 17 Agustus 2024.

Tahap Awal

Periode 2022-2024 merupakan pemindahan tahap awal ke IKN Nusantara, melakukan pembangunan infrastruktur utama seperti Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR, dan perumahan, juga meliputi pemindahan ASN tahap awal.

Sebelumnya, Deputi bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, mengatakan negara-negara Timur Tengah sudah mengajukan minat untuk berinvestasi pada sektor energi baru terbarukan (EBT) di Nusantara, Kalimantan Timur.

"Terkait sektor energi di IKN, negara-negara Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi sudah mengajukan minat," ujar Agung.

Investor-investor Timur Tengah tersebut berencana untuk mengalokasikan investasinya sekitar 5-10 miliar dollar AS untuk membangun EBT di IKN, seperti yang sedang dilakukan sekarang oleh PLN Indonesia bersama Semcorp Utilities Pte Ltd Singapura.

Sembcorp Utilities Pte Ltd adalah perusahaan energi asal Singapura yang bekerja sama dengan PLN Nusantara Power (NP) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di IKN. "Kita akan perluas dan itu mitra-mitra asing dari Timur Tengah yang akan jadi andalan kita," kata Agung.

Sebagai informasi, berdasarkan Rencana Induk IKN dalam Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan bahwa Rencana Induk IKN mengusulkan 100 persen kebutuhan listrik tahunan IKN dipasok oleh pembangkit listrik terbarukan, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar farm dan PLTS Atap (panel surya atap).

Sistem ketenagalistrikan IKN terdiri atas berbagai sumber listrik, seperti pembangkit solar farm, panel surya atap, panel surya penerangan jalan, dan panel surya terapung. Oleh sebab itu, kemampuan jaringan untuk mendistribusikan pasokan listrik dari pembangkit tersebar diperlukan integrasi dalam pemenuhan kebutuhan listrik pada setiap waktu.

Baca Juga: