NEW YORK - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam forum Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Economic and Social Council/ECOSOC) High Level Political Forum on Sustainable Development (HPLF) 2023 yang berlangsung, di Markas Besar PBB, New York, Senin (17/7), menyatakan untuk turut terkoneksi dengan gerakan global dalam menyelaraskan pembangunan kota dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs.
"Untuk melacak dan melaporkan kemajuan SDGs di Nusantara, kami akan melakukan tinjauan lokal sukarela (VLR) tahun depan 2024, ungkap Diany Sadiawati, Staff Khusus Bidang Pembangunan Berkelanjutan (SDG's) mewakili Kepala Otorita IKN dalam paparan berjudul "Nusantara: Indonesia's Sustainable Forest City".
"Dengan ini, Nusantara akan menjadi kota pionir di Indonesia yang melakukan tracking dan review SDGs secara sistematis," ujar Diany lewat keterangan tertulis, Rabu (19/7).
Pertemuan tingkat dunia HLPF 2023 ini dihadiri oleh delegasi dari 196 negara. Dalam kesempatan ini jug diadakan seminar bertajuk "Driving changes at the local level: Innovative approaches to localiza the SDGs [ Experience, reflections, and ways forward."
Seminar berlangsung pada 17 Juli 2023 diadakan oleh Delegasi Republik Indonesia dengan dukungan penyelenggara oleh UNDP, United Cities dan UCLG.
Hadir dalam kesempatan seminar tersebut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa dan beberapa pejabat teras kementerian terkait.
Troy Pantouw, Tenaga Ahli Komunikasi Otorita Ibu Kota Nusantara yang turut hadir dalam sesi tersebut menegaskan, "Ini adalah kesempatan besar ini untuk mendorong kerjasama dengan institusi lain yang diwakili dalam pertemuan ini. Nusantara memposisikan diri sebagai "laboratorium hidup".
Menurut dia, IKN menyambut mitra yang tertarik untuk melakukan eksperimen, pengujian, dan implementasi konsep dan pendekatan terbaru mereka dalam pembangunan perkotaan berkelanjutan.
"Kami juga ingin terus mengundang ide dan perspektif baru untuk membantu kami membentuk kota dan menjadikannya lebih layak huni, menyenangkan, dan berkelanjutan," ungkapnya.
Untuk memastikan kelancaran implementasi SDGs, Nusantara mengadopsi kemitraan multi-stakeholder, yang terdiri dari lembaga pemerintah, komunitas lokal, bisnis, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi. Kolaborasi dan kemitraan adalah modalitas penting untuk memastikan pendekatan implementasi yang komprehensif dan menyeluruh.
Kerjasama dengan organisasi internasional untuk mengembangkan dasar keanekaragaman hayati dan strategi konservasi yang akan memandu selama proses pembangunan kota.
"Keterlibatan masyarakat lokal sangat penting untuk kesuksesan Nusantara. Pelibatan masyarakat dilakukan melalui pendidikan, dan inisiatif yang mempromosikan praktik berkelanjutan, upaya konservasi, dan pengelolaan lingkungan, serta ekowisata yang akan menciptakan ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat local," ungkap Diany dalam paparannya.