JAKARTA - Industri kecil dan menengah (IKM) makanan mengeluhkan kesulitan bahan baku di tengah pandemi virus korona tipe baru, Covid-19. Saat ini, sektor tersebut mengalami penurunan omzet sebesar 50-90 persen.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan di samping kesulitan bahan baku, persoalan lainnya yakni lonjakan harga. "Data yang kami terima, yaitu pasokan bahan baku IKM makanan sulit didapat dan harganya saat ini terbilang meningkat," ungkap Gati di Jakarta, akhir pekan lalu.

Adapun beberapa harga bahan baku yang melonjak meliputi kedelai menjadi 8.500 rupiah per kilogram (kg) dari dari 6.700 rupiah per kg. Saat ini, kedelai masih mudah ditemui di Pulau Jawa, namun di luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi, komoditas itu mulai sulit dicari.

Kenaikan harga juga terjadi pada buah-buahan dengan peningkatan sekitar 20 persen dan bahan baku susu segar menjadi 8.500 rupiah dari 6.500 rupiah per liter. Harga bawang putih juga melonjak menjadi 55.000 rupiah dari 35.000 per kg.

Selain itu, harga jahe merah turut naik hingga melebihi 100 persen menjadi 70.000 rupiah per kg, bahkan ada yang mencapai 130 ribu per kg di Kota Palu.

Menurut Gati, IKM makanan juga mengalami penurunan omzet hingga 50 persen, bahkan terdapat IKM yang penjualannya turun hingga 90 persen. Alhasil, mereka menjual secara obral stok yang ada agar tidak menumpuk di gudang dan supaya mendapat pemasukan.

"Untuk pasar ekspor juga turut mengalami hambatan, karena diberlakukannya karantina atau lockdown. Misalnya ekspor bawang goreng Monita dari Kabupaten Kuningan ke Arab Saudi," tukasnya.

Untuk itu, IKM masih terus menjalankan penjualan secara daring agar tetap mendapatkan pemasukan bagi perusahaan, seraya berharap agar akses pengiriman barang tetap dapat berjalan meskipun akan diberlakukan karantina wilayah.

Perbesar KUR

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pemerintah tetap mendorong pengembangan IKM. Lembaga pembina sektor industri tersebut telah merealokasi anggaran di seluruh satuan kerja yang kemudian juga ditujukan untuk IKM dan memberikan stimulus.

Selain stimulus, pemerintah akan menganggarkan 6,1 triliun rupuah untuk disalurkan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Hal ini sudah disampaikan Kemenperin dalam rapat koordinasi terbatas sehingga alokasi KUR untuk IKM dapat diperbesar," imbuhnya.

ers/E-10

Baca Juga: