SAN FRANCISCO - Google membuat jengkel sejumlah pengamat Olimpiade selama akhir pekan dengan iklan yang menunjukkan program kecerdasan buatannya membantu seorang gadis menulis surat kepada idola olahraganya.
Iklan "Dear Sydney", yang dimaksudkan untuk memuji kemampuan AI Gemini milik Google, menampilkan seorang ayah yang dengan hangat menjelaskan bagaimana alat itu menulis surat kepada putrinya untuk pelari gawang AS Sydney Michelle McLaughlin-Levrone.
Namun, beberapa pemirsa mengecam iklan tersebut karena dianggap mempromosikan gagasan bahwa orang tua harus membujuk anak-anak mereka untuk mengandalkan AI daripada belajar mengekspresikan diri.
"Itu adalah salah satu iklan paling mengganggu yang pernah saya lihat," kata profesor media canggih di Universitas Syracuse, Shelly Palmer, dalam sebuah posting blog.
"Inilah yang tidak kami inginkan dari siapa pun untuk dilakukan dengan AI. Jangan pernah."
Palmer berpendapat iklan tersebut mengisyaratkan ajakan yang disusun dengan buruk kepada alat AI generatif dapat mengekspresikan perasaan seseorang lebih baik daripada mereka melakukannya sendiri.
"Iklan yang menunjukkan seseorang menyuruh seorang anak menggunakan AI untuk menulis surat penggemar kepada pahlawannya sungguh menyebalkan," tulis penulis Linda Holmes dalam sebuah posting di BlueSky.
"Siapa yang mau surat penggemar yang ditulis AI?"
Postingan di media sosial yang dibagikan di berbagai platform mempertanyakan apakah iklan tersebut menandakan masa depan distopia di mana kreativitas manusia terhenti karena AI.
Para pencipta teknologi telah menggembar-gemborkan manfaat AI yang dijanjikan, tetapi para guru, musisi, seniman, dan lain-lain menuduh penciptanya melatih komputer canggih untuk menggantikan AI.
Awal tahun ini, Apple juga sempat tersandung masalah iklan yang menunjukkan alat musik, kaleng cat, dan perlengkapan kreatif lainnya dihancurkan dan diganti dengan iPad dengan alunan lagu berjudul "All I Ever Need Is You."
Google tidak membalas permintaan komentar.