JAKARTA - Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekspor mobil Indonesia pada semester I-2024 mencapai 2,78 miliar dollar AS, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,97 miliar dollar AS.

Untuk memfasilitasi ekspor kendaran tersebut, PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG), anak perusahaan Gobel Group, sedang mengembangkan Fasilitas Pengujian Kendaraan Bermotor (Proving Ground) yang diklaim terbesar di Asia Tenggara, yang dimulai dilakukan pada hari Sabtu (19/10). Fasilitas ini berlokasi di Balai Pengujian Laik Jalan & Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, Jawa Barat.

Melalui skema Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), fasilitas tersebut direncanakan siap beroperasi pada April 2025. Proyek ini dirancang dengan standar internasional sesuai United Nations Regulation (UNR) dan Mutual Recognition Agreement (MRA) ASEAN.

"Kehadiran fasilitas ini bertujuan untuk mendukung industri otomotif nasional yang lebih kompetitif, baik di pasar domestik maupun global, sekaligus menjadi bagian dari upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045," kata President Director & Group CEO Gobel Group Hiramsyah S. Thaib, melalui siaran pers pada hari Senin (21/10).

Peresmian dimulainya pengembang fasilitas tersebut dihadiri, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung proyek yang memiliki peran strategis sebagai pusat pengujian dan sertifikasi kendaraan bermotor. Fasilitas Uji Kelayakan Kendaraan ini akan menjadi katalisator untuk mempercepat pertumbuhan industri otomotif nasional, sejalan dengan agenda pemerintah dalam meningkatkan daya saing produk otomotif Indonesia di pasar internasional.

Hiramsyah menambahkan, IIAPG, Proving Ground ini akan memainkan peran penting dalam mendukung ekspor otomotif dan menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal. Hal ini menjadi wujud aspirasi perusagab dalam menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh industri otomotif tanah air.

"Kami yakin bahwa kolaborasi ini, didukung oleh inovasi teknologi dan komitmen terhadap keberlanjutan, akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat otomotif terkemuka di Asia Tenggara dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," paparnya.

Saat ini, proyek pembangunan Proving Ground Bekasi sudah mencapai 56,57 persen, menghadirkan 16 fasilitas pengujian yang dirancang khusus untuk memenuhi standar internasional dengan keunggulan menghadirkan fasilitas uji High Speed Oval Track sepanjang 3,5 km dengan 3 jalur.

Spesifikasi tersebut memungkinkan pengujian kendaraan hingga mencapai kecepatan hingga 250 km per jam pada jalur lurus sejauh 2 km. Selain itu juga mencapai kecepatan 156 km per jam di jalur melengkung dengan kemiringan 20 persen.

Di samping itu, fasilitas ini juga dilengkapi dengan Test Crash, yang merupakan fasilitas uji tabrak depan dan samping pertama di Asia Tenggara, serta Test Hills fasilitas uji tanjakan dengan 5 variasi kemiringan mulai dari 8 persen hingga 25 persen untuk mensimulasikan uji kemampuan kendaraan di berbagai kondisi medan.

Sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dan mendukung target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, proyek Proving Ground Bekasi juga dilengkapi dengan fasilitas uji emisi yang memenuhi standar Euro 6. Standar ini jauh lebih ketat dibandingkan dengan standar yang berlaku saat ini di Indonesia yaitu standar Euro 4 (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017).

Pada standar Euro 6, kadar nitrogen oksida yang diizinkan untuk kendaraan berbahan bakar diesel dikurangi hingga 67 persen dibandingkan standar sebelumnya. Selain itu, batasan baru juga diterapkan pada jumlah partikel yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar bensin untuk mengurangi emisi polusi udara.

"Dengan adanya fasilitas yang mengikuti standar internasional ini, Proving Ground Bekasi tidak hanya mendukung tercapainya target Net Zero Emission, tetapi juga mempersiapkan industri otomotif nasional agar mampu memenuhi standar global dan bersaing di pasar internasional," kata Hiramsyah.

Proyek ini juga melibatkan perusahaan-perusahaan besar dari dalam dan luar negeri yang tergabung dalam konsorsium PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG), diantaranya Astra Group melalui PT Bintang Pradipa Persada dan PT Astra Daihatsu Motor, PT Hutama Karya (Persero), Toyota Tsusho Corporation, serta Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) dalam lainnya.

Fasilitas pengujian Proving Ground Bekasi dirancang oleh konsultan internasional IDIADA Automotive Technology SA. dari Spanyol, yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam membangun fasilitas pengujian kendaraan dan juga telah membangun 70 persen proving ground di seluruh dunia, serta didukung oleh Nippon Koei - Indokoei International dari Jepang sebagai konsultan detail engineering design.

"Adapun pendanaan Proyek Proving Ground Bekasi, didanai oleh Jepang melalui JBIC (Japan Bank for International Corporation) dan MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group) yang merupakan salah satu Bank terbesar di Jepang," kata dia.

Dengan skala proyek yang luas dan teknologi canggih, proving ground ini diharapkan dapat mempercepat transformasi ekonomi Indonesia dan memperkuat daya saing produk otomotif nasional di kancah global, sejalan dengan visi untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat otomotif terdepan di Asia Tenggara dan mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: