JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi sepekan ini setelah sempat menguat pada pekan sebelumnya. Dinamika normalisasi moneter dan keuangan di Amerika Serikat (AS) masih menjadi sentimen penggerak utamanya.

Sepanjang perdagangan pada 3-6 April 2023, IHSG terkoreksi 0,18 persen. Hal itu berbalik dibandingkan kinerja IHSG sepekan sebelumnya, yakni 27-31 Maret 2023 ketika menguat 0,64 persen.

Adapun IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/4) sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham sektor teknologi. IHSG ditutup melemah 26,90 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.792,7. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,49 poin atau 0,37 persen ke posisi 937,2.

"IHSG dan bursa regional Asia cenderung melemah yang tampaknya terpengaruh rilis data aktivitas industri jasa Amerika Serikat (AS), yang mana dalam rilisnya US ISM Services Index turun dari sebelumnya 55,1 menjadi 51,2," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

US ISM Services Index meskipun masih di zona ekspansi, namun pasar khawatir sebagai tanda-tanda ekonomi Negeri Paman Sam melambat, sehingga bisa memberikan dampak resesi dan saat yang sama The Fed masih terus menggunakan kebijakan moneter yang ketat untuk melawan inflasi.

Baca Juga: