JAKARTA - Konsolidasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini diperkirakan bersifat terbatas sehingga berpotensi berbalik melemah, hari ini (25/6). Selain ekspektasi kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), pergerakan IHSG juga dipengaruhi sentimen internal, terutama fluktuasi rupiah.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG dalam perdagangan, Selasa (25/6), rawan bergerak terkoreksi dengan support 6.823 dan resistance 6.944. Menurutnya, IHSG masih akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah sepanjang tahun ini.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/6) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor barang konsumen nonprimer, sektor teknologi, dan sektor transportasi. IHSG ditutup menguat 9,18 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.889,16. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,80 poin atau 0,32 persen 864,40.

"Bursa regional Asia bergerak melemah, sejumlah sentimen menjadi perhatian pasar, yang mana pelaku pasar masih dicemaskan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang masih mempertahan suku bunga acuannya," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Hal tersebut tampaknya dilatarbelakangi pascarilis data PMI Manufacturing AS naik dari sebelumnya 51,3 menjadi 51,7 dan PMI Services AS naik dari sebelumnya 54,8 menjadi 55,1.

Baca Juga: