JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksinya, hari ini (1/10). Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sentimen internal.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat IHSG akan terpengaruh oleh rilis data inflasi Indonesia besok, pergerakan nilai tukar rupiah, dan harga komoditas global. Selain itu, pergerakan IHSG juga bakal dipengaruhi aksi jual aset berisiko sehingga memicu aliran modal asing keluar atau capital outflow.

Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (1/10), rentan melanjutkan koreksi dengan support di 7.460 dan resistance di 7.633.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/9) sore, ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 168,98 poin atau 2,20 persen ke posisi 7.527,93, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 21,01 poin atau 2,19 persen ke posisi 938,92.

"Bursa regional Asia bergerak mixed (variatif), pelaku pasar tampaknya mencermati sentimen pasar keuangan," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.

Dari Jepang, pelaku pasar menantikan arah kebijakan dari Perdana Menteri baru, yang mana mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishib meraih kemenangan dalam pemilihan Partai Demokrat Liberal pada Jumat lalu dan akan menggantikan Fumio Kishida sebagai Perdana Menteri Jepang.

Pelaku pasar menantikan arah dan pandangan dari Perdana Menteri baru tersebut, yang mana sebelumnya Shigeru Ishib yang kritis terhadap kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) dan sebelumnya beliau menyampaikan bahwa bahwa kebijakan harus tetap akomodatif karena kondisi ekonomi saat ini.

Baca Juga: