JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah sepekan ini setelah sempat menguat sepekan setelah libur panjang Lebaran. IHSG sepekan ini, yakni 2-5 Mei 2023 terkoreksi 1,85 persen setelah menguat 1,38 persen pada 26-28 April lalu.

Seperti diketahui, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini ditutup melemah di tengah perekonomian Indonesia yang tumbuh positif 5,03 persen year on year (yoy).

IHSG ditutup melemah 56,40 poin atau 0,82 persen ke posisi 6.787,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,23 poin atau 0,76 persen ke posisi 945,04.

"Akhir pekan ini pergerakan IHSG dan bursa regional Asia tertahan di zona melemah yang tampaknya dipengaruhi rilis data dari lembaga riset, dimana PMI Manufaktur Umum Caixin China secara tak terduga turun menjadi 49,5 pada April 2022 dari 50,0 pada Maret, meleset dari perkiraan pasar sebesar 50,3," tulis tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2023 secara tahunan tumbuh sebesar 5,03 persen (yoy), sedangkan, pertumbuhan ekonomi nampak terkontraksi 0,92 persen secara quarter to quarter (qtq).

Pasar tampaknya cenderung menilai pertumbuhan ekonomi secara kuartalan pada kuartal I-2023 terjadi kontraksi terdampak dari musiman akibat normalisasi kenaikan konsumsi di akhir tahun akibat libur tahun baru.

Namun demikian, masyarakat cenderung berhati-hati dalam konsumsi dan lebih bijak dalam mengeluarkan dana untuk konsumsi, sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat.

Dari mancanegara, The Caixin China General Services PMI turun menjad di level 56,4 pada April 2023 dari level tertinggi 28 bulan di bulan Maret di 57,8.

Hal tersebut mencerminkan manufaktur Tiongkok di zona kontraksi, seiring pertumbuhan melambat sementara untuk service meskipun masih di zona ekspansi namun terjadi pertumbuhan melambat yang tampaknya seiring pertumbuhan pesanan baru yang menurun.

Baca Juga: