JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG ditutup menguat 57,97 poin atau 0,80 persen ke posisi 7.303,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,34 poin atau 0,86 persen ke posisi 977,07.

"Ekspektasi investor yang semakin besar bahwa bank sentral AS The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuan paling cepat pada Maret 2024 mendorong kenaikan harga saham-saham yang sensitif terhadap perubahan suku bunga," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (28/12).

Namun demikian, terdapat juga kekhawatiran bahwa indeks saham sudah berada pada kondisi jenuh beli (overbought), akibat ekspektasi investor yang berlebihan terhadap penurunan suku bunga.

Dari pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS (US treasury note) bertenor 10 tahun turun hampir 10 basis poin (bps) menjadi 3,79 persen, karena investor mempertimbangkan arah kebijakan moneter pada 2024, serta dampaknya terhadap ekonomi AS dan pasar finansial.

Dari pasar komoditas, harga emas mencapai level tertingginya dalam tiga pekam sebagai antisipasi penurunan suku bunga di AS tahun depan, dimana, pelemahan nilai tukar mata uang dolar AS dan penurunan yield US treasury notes juga menopang kenaikan harga emas.

Harga minyak mentah jatuh hampir 2 persen, dan menghapus kenaikan sehari sebelumnya, dimana investor memantau perkembangan di Laut Merah, yang mana kapal-kapal niaga kembali berlayar, meskipun masih terjadinya penyerangan lebih lanjut oleh kelompok milisi Houthi yang berbasis di Yaman.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Baca Juga: