JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali terkoreksi sepekan ini, melanjutkan kinerja negatif dari pekan sebelumnya, setelah Jumat lalu melemah 47,60 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.696,91 di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

"Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan uji support di rentang 7.600-7.640 pada Senin (30/9)," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, di Jakarta.

Pelaku pasar mencari arah pasca pernyataan Ketua The Fed yang sama sekali tidak menyinggung mengenai prospek lanjutan penurunan suku bunga acuan bank sentral, sedangkan Gubernur The Fed, Lisa Cook, mengatakan beberapa hari lalu bahwa ia sepenuh hati mendukung penurunan suku bunga sebesar 50 bp.

Pelaku pasar juga masih mencermati sejumlah rilis data makro luar negeri, khususnya Amerika (AS) Serikat. Hal ini menjadi perhatian pasar selanjutnya, di mana pasar akan menanti seberapa agresif The Fed akan memangkas suku bunga acuannya.

Sementara itu, Bank Sentral China (PBoC) menurunkan rasio persyaratan cadangan sebesar 50 bps, penurunan kedua tahun ini yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi yang tersendat.

Perubahan tersebut, yang berlaku mulai 27 September 2024, telah diisyaratkan awal minggu ini oleh Gubernur Pan Gongsheng. Selanjutnya, pasar juga menantikan lanjutan kebijakan dari sisi fiskal, yang dianggap perlu oleh investor untuk pemulihan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Dari dalam negeri, kondisi sektor manufaktur Indonesia juga diperkirakan dalam zona kontraksi dengan sedikit peningkatan menjadi 49,5 poin pada September 2024.

Baca Juga: