JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali ke jalur konsolidasi awal pekan ini setelah sempat terkoreksi pada akhir pekan lalu. Selain laporan keuangan emiten, pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sentimen rilis data ekonomi sejumlah negara, termasuk survei indeks manufaktur hingga tingkat belanja konsumen pribadi di Amerika Serikat (AS).

Dalam catatan risetnya, akhir pekan lalu, Phintraco Sekuritas melihat volume transaksi cenderung turun mengindikasikan tekanan jual mereda. Karenanya, IHSG dalam perdagangan, Senin (22/1), bergerak di kisaran 7.200-7.300 dengan kecenderungan terkonsolidasi.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/1) sore, ditutup melemah 25,57 poin atau 0,35 persen ke posisi 7.252,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,29 poin atau 0,03 persen ke posisi 972,67.

"IHSG bergerak variatif jelang pilpres yang semakin memanas," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, di Jakarta.

Dari dalam negeri, isu mundurnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi perhatian pasar, sebelumnya Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Menkeu masih menjalankan tugasnya sampai saat ini, dan tidak pernah menyampaikan pernyataan soal pengunduran diri dari kabinet.

Baca Juga: