JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (8/10). Pergerakan IHSG akan dipengaruhi rilis sejumlah data ekonomi penting, baik domestik maupun mancanegara.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat pasar mengantisipasi rilis data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2024. Selain itu, pasar juga menantikan rilis data Keyakinan Konsumen sebagai acuan untuk menilai prospek ekonomi saat ini maupun beberapa bulan ke depan.
Alrich memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (8/10), berpotensi konsolidasi di kisaran level 7.500-7.550.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (7/10) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 8,04 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.504,12, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,35 poin atau 0,25 persen ke posisi 927,37.
"Bursa regional Asia menguat, yang tampaknya didukung oleh sikap pelaku pasar yang merespons kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS), sehingga kekhawatiran agak berkurang setelah Presiden Biden mencegah Israel menyerang industri minyak Iran," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Dari mancanegara, Presiden AS Joe Biden menyampaikan bahwa langkah diambil untuk mencegah kenaikan atau lonjakan harga minyak dunia dengan membujuk Israel agar tidak menyerang fasilitas minyak Iran, meskipun secara diplomatik tetap memberikan dukungan kepada Israel jika negara tersebut tidak menyerang target tertentu di Iran.
Di sisi lain, pasar juga masih meyakini bahwa The Fed berpeluang memangkas suku bunga acuannya, meskipun tidak secara agresif.