JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang berbalik menguat, hari ini (21/3). Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi kombinasi sentimen internal dan eksternal.

Analis Phintraco Sekuritas Nurwachidah memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (21/3), bergerak konsidasi dengan support berada di level 7.288 dan resistance di 7.341.

Menurutnya, IHSG masih dipengaruhi oleh keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dalam menahan suku bunga acuan di angka 6 persen, kemarin. Dari eksternal, pergerakan IHSG akan dipenagaruhi sikap pelaku pasar terhadap keputusan moneter terbaru Federal Reserve (the Fed), Kamis (21/3).

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/3) sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi. IHSG ditutup melemah 5,62 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.331,12, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,22 poin atau 0,42 persen ke posisi 992,92.

"Secara teknikal, pergerakan IHSG masih cenderung terkoreksi terlebih dahulu, di mana pada worstcase-nya akan menguji area support di 7.238," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana alias Didit di Jakarta, kemarin.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19-20 Maret 2024 kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6 persen.

Suku bunga deposit facility juga tetap ditahan di level 5,25 persen, dan suku bunga lending facility dipertahankan sebesar 6,75 persen.

"Keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability yaitu untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan yang naik sebesar 2,05 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik 1,02 persen dan 0,38 persen.

Baca Juga: