SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) Surabayamengukuhkan gelar kehormatandoktor honoris causa kepada Mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, Selasa (23/11).
Di hadapan undangan, alumnus S1 Akuntansi Unair itu menyampaikan orasiberjudul Peran Kepemimpinan Transformasional Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) di BUMN. Jonan menyampaikan prestasinya selama bekerja di pemerintahan dan prinsip-prinsip mengenai kepemimpinan yang dianutnya.
"Beberapa prinsip seperti perlu bekerja keras, memperlakukan anak buah dengan manusiawi, dan melakukan transformasitanpa mengeluh. Kemudian, ada tiga hal penting yang harus kita lakukan dalam pemerintahan, yakni ESG atau environmental, social, dan governance," pesan Jonan dalam orasinya.
Rektor Unair Moh. Nasih mengatakan pemberian gelar kehormatan kepada Jonan dinilai layak, dengan mempertimbangkan kepemimpinan, kemampuan manajerial, dan berbagai macam prestasi yang telah diraihnya di tingkat nasional.
"Memang dikenal memiliki prestasi yang luar biasa, baik selama di perkereta apian (Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia), Menteri Perhubungan, hingga Menteri ESDM. Bahkan, prestasinya telah bermanfaat bagi bangsa," tutur Nasih.
Pemberian gelar kehormatan kepada Jonan yang merupakan alumnus Unair dinilai lebih mudah. Sebab ia merupakan salah satu anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unair dan terkenal aktif di kalangan alumni.
"Kita tahu track record-nya sejak awal.Beliau lulus dengan IPK dan memiliki pekerjaan yang bagus, orangnya baik, guru-gurunya juga mengatakan demikian," terangnya.
Dia menambahkan, sebenarnya, proses pertimbangan untuk memberikan gelar kehormatan doktor honoriscausa, telah berlangsung sejak 4-5 tahun yang lalu. Unair membentuk tim ad hoc, termasuk menunjuk promotor yang membantu dalam hal penyusunan disertasi yang kemudian diuji kelayakannya.
"Waktu itu sebenarnya mau dikukuhkan, tapi karena pandemi tertunda sampai sekarang," pungkas Nasih.