Pertemuan di final Cincinnati Open terjadi setelah Alcaraz dan Djokovic juga berhadapan di partai puncak turnamen Grand Slam Wimbledon, Juli lalu.

CINCINNATI - Carlos Alcaraz selamat dari satu match point kemudian membalikkan situasi saat tiebreak untuk mengalahkan Hubert Hurkacz 2-6, 7-6 (7/4), 6-3. Kemenangan dalam pertandingan yang berlangsung Minggu (20/8) WIB itu memastikan Alcaraz mencapai final ATP Cincinnati Open.

Petenis nomor satu dunia itu bangkit untuk mengalahkan petenis Polandia dengan servis keras untuk kedua kalinya dalam beberapa pekan terakhir. Alcaraz mendominasi set ketiga untuk bertemu Novak Djokovic di laga final. Di laga semifinal lain, Djokovic mengalahkan Alexander Zverev 7-6 (7/5), 7-5.

Pertemuan di final Cincinnati Open terjadi setelah Alcaraz dan Djokovic juga berhadapan di partai puncak turnamen Grand Slam Wimbledon, Juli lalu. Saat itu, Alcaraz mengalahkan petenis asal Serbia tersebut. Kemenangan atas Hurkacz diraih Alcaraz setelah bertanding selama dua jam 18 menit.

Hasil itu merupakan kemenangan pertandingan ke-53 petenis Spanyol berusia 20 tahun itu musim ini, dia hanya mengalami lima kekalahan. Saat berhadapan dengan Djokovic di final, Alcaraz mengincar gelar ketujuhnya di tahun 2023. Kemenangan akan memastikannya tetap berada di puncak peringkat dunia menjelang AS Open, yang dimulai pekan depan.

"Ini merupakan turnamen yang sangat sulit. Semua pertandingan berlangsung tiga set," ujar Alcaraz. Tapi, dia senang memenangkan pertandingan dengan tetap kuat secara mental.

"Itu pertempuran mental. Saya harus tetap hadir dan positif sepanjang waktu. Saya tahu akan memiliki peluang dan hanya harus mengambilnya. Saya senang bisa memenangkannya," tandasnya.

Alcaraz akan berusaha merebut trofi Masters ketiganya musim ini setelah Indian Wells dan Madrid. Dia adalah finalis termuda di Cincinnati Open sejak Pete Sampras yang saat itu berusia 19 tahun di tahun 1991.

Swiatek Tersingkir

Di bagian wanita, Coco Gauff dan Karolina Muchova meraih kemenangan di laga semifinal untuk bertemu di partai puncak. Laga perebutan gelar kali ini adalah yang pertama bagi kedua petenis itu di level Master. Gauff menumbangkan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek 7-6 (7/2), 3-6, 6-4. Sementara itu, Muchova mengalahkan juara Australia Open Aryna Sabalenka 6-7 (4/7), 6-3, 6-2.

Gauff yang berusia 19 tahun, peringkat ketujuh di dunia, menghentikan kutukan yang telah berlangsung sepanjang karirnya melawan Swiatek. Dia meraih kemenangan pertamanya setelah tujuh kekalahan dari Swiatek. Kali ini Gauff menang setelah bertanding selama tiga jam.

"Saya tahu bermain menghadapinya akan sulit," ujar Gauff. "Saya benar-benar mengambil peluang ketika mendapatkannya dan benar-benar berjuang untuk setiap poin," sambungnya. Gauff sedikit negatif di set kedua tetapi mendapatkannya kembali dan berkata, "Kamu seorang pejuang dan bisa melakukan ini," tandasnya.

Swiatek, juara bertahan AS dan Prancis Open, tidak kehilangan satu set pun saat memenangi pertandingan sebelumnya melawan Gauff. "Ada hal-hal yang ingin saya kerjakan, selalu seperti itu saat kalah," ujar Swiatek.

Secara keseluruhan kali ini Swiatek berjuang sampai akhir. Itu sesuatu yang harus dibanggakan. Yang pasti dia ingin hasilnya berbeda. Coco adalah pemain hebat. Jadi Gauff kira lebih pantas menang. Dengan kekalahan itu setidaknya memberi Swiatek sedikit istirahat ekstra sebelum mempertahankan gelarnya di AS Open yang dimulai pekan depan.

"Sejujurnya, saya bahkan tidak akan menyesali karena senang akan memiliki hari libur sekarang," tandasnya. Gauff adalah petenis remaja pertama yang mencapai final Cincinnati sejak Vera Zvonareva tahun 2004. "Saya berusaha melakukan servis sekeras yang bisa saat match point," ujar Gauff.

Gauff bermain sedikit lebih baik kali ini. Senang bermain di depan penonton Amerika, bahkan dengan ada beberapa bendera Polandia di tribun. Hasil kali ini menjadi kemenangan ke-11 Gauff dalam karirnya atas lawan dari peringkat 10 besar. Dia mengalahkan juara Wimbledon peringkat 10 dunia Marketa Vondrousova pekan lalu di Montreal.

Sementara itu, Muchova mengulangi kemenangannya atas petenis nomor dua dunia Sabalenka di semifinal Prancis Open bulan Juni lalu. Muchova akan mencapai peringkat 10 besar untuk pertama kalinya sebagai hasil dari penampilannya.

"Sulit dipercaya, ini benar-benar pertarungan yang sangat sulit," ujar petenis Ceko itu Muchova tidak tahu cara menang, tapi dia senang melakukannya. Dia senang berada di final dan harap beberapa penggemar akan mendukungnya saat melawan Coco. ben/AFP/G-1

Baca Juga: