LONDON - Meskipun memasuki Wimbledon tahun ini sebagai unggulan pertama, Iga Swiatek harus berupaya menghindari tersandung melawan ujian sulit saat berhadapan dengan Sofia Kenin, Selasa (2/7). Petenis pemenang empat kali Roland Garros ini menjadi favorit juara di Wimbledon, dia tidak boleh menganggap remeh pertandingan putaran pertamanya melawan Kenin, juara Australia Open 2020.

Swiatek tidak terlalu tangguh di lapangan rumput seperti di permukaan tanah liat yang menjadi favoritnya. Kondisi itu memberi harapan bagi Kenin di lapangan Court Philippe-Chatrier. Meski Swiatek, juara Prancis Open, baru tiga pekan usai mempertahankan gelarnya di Roland Garros, petenis nomor satu dunia itu belum memainkan turnamen pra-Wimbledon.

Petenis Polandia itu kesulitan beralih dari tanah liat ke rumput. Juga ditambah dengan ambisinya bermain di Olimpiade Paris, membuat Swiatek (23) bisa kesulitan di putaran awal. Dia berusaha memperbaiki catatan tahun lalu, yang terhenti di perempat final.

Itu menjadi penampilan terbaik Swiatek di Wimbledon. Sebelumnya, dia tersingkir di putaran pertama, keempat, dan ketiga sebelum peningkatan di tahun 2023. Dengan pemenang yang berbeda dalam tujuh tahun terakhir, tidak ada yang jaminan bagi Swiatek yang bertujuan untuk melampaui perjalanan tahun lalu.

Namun, level permainannya saat ini tidak diketahui karena belum memainkan turnamen lapangan rumput sebelum Grand Slam ketiga pada 2024 tersebut. Pemenang empat kali Prancis Open ini bertujuan untuk menghindari kekalahan di putaran pertama di ajang Grand Slam. Swiatek tersingkir di putaran pertama dalam penampilan pertamanya di Wimbledon 2019.

Di sisi lain, Kenin secara mengejutkan menang atas Coco Gauff di putaran pertama tahun lalu. Dia mengalahkan petenis asal Amerika Serikat itu dalam tiga set menuju putaran ketiga sebelum disingkirkan mantan pemain nomor tiga dunia Elina Svitolina. Kemenangan Kenin di putaran pertama 2023 semakin mengejutkan karena dia berhasil mencapai babak utama melalui kualifikasi.

Kenin sekarang berada di peringkat 48. Petenis berusia 25 tahun ini bertujuan untuk mengulangi kesuksesan saat dia menghadapi pemain yang termotivasi mengincar mahkota Wimbledon pertama. ben/AFP/G-1

Baca Juga: