TOKYO - Seorang pejabat dari Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pesatnya digitalisasi ekonomi dan maraknya kendaraan listrik akan membuat pengamanan pasokan listrik masa depan menjadi tantangan global utama.

Direktur Keberlanjutan, Teknologi, dan Prospek IEA, Laura Cozzi, mengatakan hal itu dalam panel pemerintah Jepang yang membahas revisi rencana energi dasar negara tersebut.

"Laju pertumbuhan permintaan listrik global hingga 2035 diperkirakan lebih dari enam kali lipat sumber energi lainnya, termasuk bensin," ucap Cozzi seperti dilansir dari kantor berita NHK, Kamis (24/10).

Cozzi pun mengatakan bahwa skenario ini mendorong lebih banyak negara untuk mempertimbangkan perpanjangan masa operasi pembangkit listrik tenaga nuklir atau membangun yang baru. Ditambahkan bahwa invasi Russia ke Ukraina merupakan faktor dalam hal ini karena telah menyebabkan lonjakan harga gas alam dan sumber bahan bakar lainnya.

Rencana Jepang akan memetakan gabungan energi negara tersebut dalam menghasilkan listrik, termasuk energi terbarukan dan nuklir, untuk tahun fiskal 2040. Panel tersebut diharapkan dapat menyusun drafnya sebelum akhir tahun ini. SB/NHK/I-1

Baca Juga: