JAKARTA - Program penggunaan kendaraan listrik senantiasa didukung Pemprov DKI Jakarta guna mengurangi polusi udara. Sekarang ini jumlah penduduk Jakarta mencapai11 juta jiwa. "Kami minta program motor dan mobil listrik dipercepat. Demikian juga dengan prasarana pendukungnya," kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Senin (12/6).

Dia mengatakan ini saatmenjawab pers. Penggunaan kendaraan listrik tersebut, kata Heru, adalah salah salah solusi untuk meningkatkan kualitas udara DKI Jakarta.
"Ya semua pihak harus mendukung penggunaan kendaraan listrik," ujar Heru.

Sebelumnya, Heru menyebutkan bahwa uji emisi kendaraan juga menjadi upaya konkret Pemprov DKI pengendalian pencemaran udara. Di sisi lain mengurangi emisi, misalnya, dengan uji emisi kendaraan. Tentunya peralihan bahan bakar kendaraan alternatif juga diusahakan, termasuk Transjakarta, juga harus menggunakan bus listrik.

Heru berharap, seluruh masyarakat bisa ikut membantu dalam menurunkan emisi di Jakarta. "Upaya perbaikan kualitas udara harus jangka panjang. Dinas Lingkungan Hidup setiap tahun membuat program uji emisi. Semuanya harus sama-sama untuk menurunkan emisi," ajak Heru.

Berdasarkan data IQAir Senin (12/6) pukul 12.05 WIB, kualitas udara di DKI Jakarta sempat menduduki posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kualitas udara Jakarta saat itu mencapai AQI US 156 atau berada di posisi kedua kualitas udara terburuk setelah Hanoi, Vietnam dengan AQI US 157. ν Ant/G-1

Baca Juga: