BALIKPAPAN - Presiden Joko Widodo mengatakan wilayah ibu kota pengganti Jakarta akan bebas dari pabrik yang berpotensi menciptakan polusi dan pencemaran lingkungan. Jokowi juga memastikan tidak ada kluster industri di ibu kota baru itu.

"Tidak ada kluster industri, tidak ada pabrik, harus ditekankan," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Borneo Ballroom, Hotel Novotel, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12).

Hadir mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.

Lokasi Ibu kota baru terletak di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar). Pemda setempat telah menyiapkan lahan seluas 56.000 hektare.

Ibu kota baru nantinya akan menjadi kota hijau yang ramah lingkungan. Pemerintah akan menyiapkan sejumlah bibit pohon untuk menghijaukan lokasi. Jokowi menyerahkan kepada pemda untuk pengendalian tata kota.

Kepala Negara tidak ingin ibu kota negara yang baru jadi kota kumuh. "Kalau dibiarkan, bisa saja kita akan memiliki kota yang padat karena pemda tidak mengendalikan sesuai dengan kemampuan daya dukung yang ada," ujar Jokowi.

Badan Otorita

Jokowi optimistis konsep pembangunan ibu kota baru di wilayah Penajam Paser Utara itu akan berhasil, meskipun wilayah tersebut memiliki kondisi geografis yang berbukit-bukit. Bahkan, Presiden yakin kondisi geografis yang berbukit-bukit itu justru akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para arsitek yang akan merancang ibu kota negara itu.

"Setelah melihat kemarin, justru itu kalau kita bawa urban planner atau membawa arsitek ke tempat lokasi, saya berikan jaminan mereka pasti akan sangat senang sekali dengan kondisi yang naik turun berbukit seperti itu. Karena akan lebih cantik dan lebih indah dibanding kalau hanya datar saja. Saya pastikan itu, pasti mereka akan lebih senang kalau arsitek," kata Presiden Jokowi.

Selain itu, lanjut Presiden, adanya akses jalan tol yang menghubungkan kota-kota di sekitarnya juga akan menjadi kelebihan tersendiri dalam rangka pembangunan ibu kota negara yang baru.

"Sipaku (salah satu kecamatan di Penajam) dengan Balikpapan dekat sekali. Kemarin kita (ke lokasi) sampai dua setengah jam, itu karena memang muter. Tapi, kalau nanti tolnya dilangsungkan, itu paling 30 menit sampai," ujar Presiden.

Apalagi, lokasi calon ibu kota juga menghadap sebuah teluk. "Artinya, itu lebih mempercantik kawasan itu," ucap Presiden. fdl/P-4

Baca Juga: