WINA - Lembaga pemantau nuklir PBB, International Atomic Energy Agency (IAEA), pada Senin (10/6) mengungkapkan kekhawatiran akan terjadinya peningkatan ketegangan terkait program nuklir Iran. Hal itu disampaikan IAEA setelah Iran menyatakan akan meninggalkan sejumlah syarat-syarat dalam kesepakatan internasional 2015.

"Saya mengharapkan akan segara ada jalan untuk meredakan ketegangan melalui dialog," kata Direktur Jenderal IAEA, Yukiya Amano.

Pada 8 Mei lalu, Iran mengumumkan mereka tak terikat lagi untuk membatasi cadangan air berat dan uranium yang diperkaya yang disepakati dalam kesepakatan nuklir Iran 2015. Pernyataan Iran itu diumumkan tepat setahun sejak Presiden Donald Trump, menarik Amerika Serikat (AS) dari kesepakatan dan setelah AS meningkatkan sanksi ekonomi terhadap Iran.

Pernyatan IAEA dikeluarkan bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, ke Teheran, untuk menemui Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif. Menlu Jerman dan Iran itu membahas soal upaya-upaya menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015. AFP/I-1

Baca Juga: