Jakarta - Kemitraan Komprehensif di bidang ekonomi antara Indonesia Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) diharapkan bisa mendorong pertumbuhan investasi di kedua negara selama fase pemulihan Covid-19.

"Perjanjian ini diharapkan dapat mendorong penyebaran investasi yang lebih merata ke seluruh Indonesia," kata Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Wisnu Wijaya Soedibjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (7/6).

Wisnu menyampaikan hal tersebut dalam diskusi yang digelar Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Sydney bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra (KBRI Canberra) dan asosiasi pengusaha Australia Indonesia Business Council (AIBC). Diskusi digelar menjelang implementasi perjanjian IA-CEPA pada 5 Juli 2020 ini diikuti oleh 241 peserta dari Indonesia dan Australia.

Wisnu menjelaskan IA-CEPA juga diharapkan dapat memberikan peluang bagi pelaku usaha daerah untuk memasarkan produknya ke Australia dan juga berkolaborasi sebagai mitra lokal bagi investor Australia yang berinvestasi di Indonesia.

Dia menuturkan Australia merupakan investor terbesar ke 10 pada periode Januari-Maret 2020 dengan total investasi sebesar 86 juta dollar AS (sekitar 1,2 triliun rupiah) dengan jumlah 324 proyek investasi.

"Strategi untuk meningkatkan realisasi investasi, diantaranya tetap melakukan pendekatan kepada investor Penanaman Modal Asing (PMA) yang berminat melakukan investasi di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital seperti video conference; berkoordinasi langsung dengan kementerian/ lembaga terkait kendala perizinan perusahaan; dan perlakuan yang sama kepada semua negara," jelasnya.

Saling Menguntungkan

Sementara itu, Duta Besar RI Kristiarto S Legowo menyampaikan hubungan antara Indonesia dan Australia saat ini masih terjalin dengan baik di tengah pandemi Covid-19.

"Saat ini, Indonesia dan Australia sedang menyiapkan implementasi IA-CEPA yang tentunya akan menguntungkan kedua negara. Early outcomes IA-CEPA mencakup beberapa sektor penting seperti layanan keuangan, inovasi makanan, desain mode dan perhiasan, standar makanan dan obat, produk herbal dan spa," jelas Kristiarto.

Ada pun Direktur IIPC Sydney Henry Rombe menyampaikan di tengah kondisi ekonomi dunia yang belum kembali pulih, implementasi IA-CEPA menjadi salah satu solusi membangkitkan kembali aktivitas di sektor ekonomi, khususnya dalam hal investasi dan perdagangan antara Indonesia dan Australia.

"Tak hanya sekedar investasi, namun juga meningkatkan competitiveness (daya saing) dan skill (keahlian) tenaga kerja Indonesia," kata Henry.

Ant/E-10

Baca Juga: