Kepala Humas Universitas Tarumanagara (Untar), Paula Tjatoerwidya Anggarina, menyatakan, humas berperan penting meningkatkan reputasi perguruan tinggi. Hal tersebut termuat dalam disertasinya berjudul "Manajemen Reputasi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melalui Pemberdayaan Humas".

JAKARTA - Kepala Humas Universitas Tarumanagara (Untar), Paula Tjatoerwidya Anggarina, menyatakan, humas berperan penting meningkatkan reputasi perguruan tinggi. Hal tersebut termuat dalam disertasinya berjudul "Manajemen Reputasi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melalui Pemberdayaan Humas".

"Reputasi sangat penting untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan keberlanjutan PTS, sehingga harus dikelola dengan tepat oleh PTS melalui pemberdayaan Humas," ujar Paula, dalam Ujian Disertasi Terbuka Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Untar, di Jakarta, Senin (10/6).

Dia menerangkan, reputasi PTS dipengaruhi oleh lima faktor utama yaitu akreditasi, kualitas lulusan, SDM, peringkat, dan kepemimpinan. Semua faktor positif pendukung reputasi tersebut harus diketahui publik.

"Sehingga humas ditempatkan sebagai penghubung dalam mengelola informasi keluar dan masuk PTS serta komunikasi ke dan dari para pemangku kepentingan, dengan menempatkan humas berada di bawah pimpinan tertinggi PTS dalam struktur organisasinya," jelasnya.

Paula mengungkapkan, 55 persen PTS di Jakarta belum memiliki humas atau unit serupa. Penyebabnya yaitu kurangnya dukungan dari pimpinan, keterbatasan sumber daya dan anggaran, lebih fokus pada bidang akademik, dan kebijakan manajemen yang berbeda.

Dia menambahkan, tidak sedikit humas dalam organisasi pendidikan yang mengeluhkan tidak optimalnya peran dan fungsi dalam pengelola komunikasi dan informasi kepada publik. Penyebabnya ketiadaan akses informasi, kurangnya apresiasi terhadap pekerjaan, ketidakjelasan posisi dalam struktur organisasi ketidakjelasan pedoman dan standar kerja, serta anggaran yang belum memadai.

"Saluran komunikasi dan perangkat humas sebagai sarana kerja harus digunakan secara optimal dalam mendukung reputasi," katanya.

Paula menjelaskan, humas sebagai penghubung reputasi PTS ke dan dari para pemangku kepentingan internal dan eksternal harus memahami peran dan tugasnya sebagai fungsi kerja secara tepat. Dengan demikian, humas dapat menjadi ujung tombak dalam membangun, mempertahankan, dan meningkatkan reputasi.

"Keberhasilan sistem manajemen reputasi sangat ditentukan oleh kemampuan Humas dalam mengantisipasi faktor-faktor negatif yang berdampak pada penurunan reputasi bagi PTS," jelasnya.

Atas disertasinya, Paula mendapat nilai 4.00 atau cumlaude. Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Agustinus Purna Irawan, mengapresiasi capaian tersebut dan berkomitmen untuk mendorong lebih banyak lagi doktor di Untar.

Baca Juga: