TOKYO - Satu orang tewas dan tiga lainnya hilang dalam peristiwa tanah longsor di Jepang barat daya, kata pihak berwenang Senin (10/7), ketika badan cuaca negara itu memperingatkan "hujan paling lebat yang pernah ada" di wilayah tersebut.

Seorang wanita berusia 77 tahun dipastikan tewas saat tanah longsor memasuki rumahnya semalam di pedesaan Fukuoka, kata departemen pemadam kebakaran setempat kepada AFP.

Suaminya selamat dan dibawa ke rumah sakit.

Tiga orang juga hilang setelah kejadian tanah longsor di Kota Karatsu, Prefektur Saga, yang bertetangga dengan Fukuoka, kata pihak berwenang setempat.

Badan Meteorologi Jepang mendesak warga untuk berlindung karena hujan lebat berisiko menyebabkan banjir dan tanah longsor di seluruh wilayah Fukuoka dan Oita.

"Peringatan hujan lebat khusus telah dikeluarkan untuk kotamadya di Prefektur Fukuoka. Ini adalah hujan paling lebar yang pernah dialami oleh wilayah tersebut," kata Satoshi Sugimoto dari divisi prakiraan JMA kepada wartawan.

"Kemungkinan sangat besar telah terjadi semacam bencana… Situasinya sedemikian rupa sehingga nyawa dalam bahaya dan keselamatan harus didahulukan," tambahnya.

Perintah evakuasi non-wajib dikeluarkan untuk beberapa bagian Fukuoka, Oita dan prefektur tetangga, yang membuka tempat perlindungan untuk menampung pengungsi.

Kantor perdana menteri mengatakan satuan tugas telah dibentuk untuk mengoordinasikan tanggapan terhadap bencana hujan.

Hujan membuat layanan kereta peluru Hiroshima barat dan Fukuoka dihentikan, kata operator JR West.

Jepang saat ini sedang mengalami musim hujan tahunan, yang sering kali disertai hujan lebat, dan terkadang mengakibatkan banjir dan tanah longsor, serta memakan korban jiwa.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim mengintensifkan risiko hujan lebat di Jepang dan di tempat lain, karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air.

Pada 2021, hujan memicu tanah longsor dahsyat di pusat kota resor Atami yang menewaskan 27 orang.

Dan pada 2018, banjir dan tanah longsor menewaskan lebih dari 200 orang di Jepang barat selama musim hujan.

Baca Juga: