BEIJING - Raksasa teknologi Tiongkok, Huawei Technologi hingga Baidu berupaya menempatkan diri mereka di garda depan industri mobil listrik global dengan menggelontorkan dana hampir 19 miliar dollar AS untuk kendaraan masa depan itu.

Mereka memiliki daya tarik mulai dari perkembangan teknologi seperti mesin pembakaran, dengan sensor dan sistem operasi mobil seperti komputer dan prospek kendaraan otonom.

Sebagai pasar terbesar di dunia untuk mobil energi baru, Tiongkok adalah medan pertempuran utama. Produsen mobil mapan seperti Volkswagen AG dan General Motors Co sudah bekerja keras dengan perusahaan baru lokal seperti market darling Nio Inc. dan Xpeng Inc.

Selama tiga bulan terakhir, Huawei bersama Baidu menjadi yang teratas di Tiongkok dalam layanan mesin pencari dan aplikasi pemetaan. Bahkan, mitra manufaktur Apple Taiwan, Foxconn, juga bergabung untuk merealisasi rencana dua perusahaan raksasa itu. Sebelumnya, Huawei berencana menginvestasikan dana satu miliar dollar AS untuk mengembangkan mobil listrik tanpa supir yang diklaim melampaui mobil listri Tesla Inc dalam beberapa aspek.

Perusahaan telah meluncurkan mobil pertamanya yang dikembangkan bersama BAIC BluePark Mew Energy Technology Co. Sedan Arcfox S berukuran sedang ini dilengkapi Huawei Inside (HI), paket perangkat lunak cerdas yang memungkinkan berjalan otomatis sejauh lebih dari 1.000 kilometer (620 mil). Pemasaran akan dimulai pada kuartal keempat.

Bahkan, pameran mobil Huawei menarik lebih banyak orang daripada China Evergrande New Energy Vehicle Group Ltd. Ini merupakan perusahaan mobil listrik yang memamerkan sembilan model baru walau tidak menjualnya dengan merek sendiri.

Selain sedan Arcfox S, coupe Seres SF5 yang dilengkapi dengan Huawei Inside juga dipamerkan, bersama dengan HiFin Intelligent Antenna Solution dari Huawei. Kendaraan ini dilengkapi sistem komunikasi generasi baru ditambah radar empat dimensi yang digunakan untuk memantau jalan dan lalu lintas.

Sementara itu, sejak awal 2013, Baidu juga berinvestasi pada teknologi taksi robot dan mendanai startup mobil listrik WM Motors. Sekarang perusahaan berencana menghabiskan 7,7 miliar dollar AS selama lima tahun ke depan untuk mengembangkan teknologi mobil pintar melalui unit yang didirikan Jidu Auto.

Chief Executive Officer, Xia Yiping, mengatakan divisi tersebut bertujuan untuk meluncurkan model pertamanya dalam tiga tahun. Kemudian, akan dirilis setiap 12 hingga 18 bulan. Melalui strategi tersebut, perusahaan berencana mengendalikan teknologi dan mengembangkan mobilnya sendiri.

"Nilai inti dari mobil di masa depan adalah seberapa cerdas mereka. Semakin canggih teknologi yang dimiliki, semakin besar kekuatan yang dimiliki pasar," kata Xia.

Salah satu tantangan terbesar bagi pendatang baru di sektor otomotif yaitu besarnya modal dan sumber daya untuk membuat mobil. Selain itu, cara bernegosiasi perusahaan juga menjadi kunci keberhasilan di bisnis ini.

Kehadiran mereka memberikan peluang bagi pemain mapan di sektor ini karena Huawei berulang kali mengatakan rencananya bukan untuk memproduksi kendaraannya sendiri.

Sebaliknya, Huawei bermitra dengan tiga produsen mobil China yaitu BAIC Motor Corp, Chongqing Changan Automobile Co, dan Guangzhou Automobile Group Co untuk membuat mobil tanpa supir yang akan membawa namanya sebagai sub-merek.

n SB/Bloomberg/AFP/P-4

Baca Juga: