JAKARTA - Hipertensi atau darah tinggi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang tidak disadari oleh sebagian besar penderitanya. Penyakit yang sering disebut "the silent killer," hipertensi juga dikenal sebagai kontributor utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) mengungkapkan terjadinya kenaikan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 8,3 persen dibandingkan dengan 2013. Namun data ini, diperkirakan hanya mewakili 1/3 kasus darah tinggi yang terdiagnosis di Indonesia.

Vito Damay, Sp.JP(K), M.Kes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah mengatakan, memantau tekanan darah secara rutin merupakan salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan. "Tindakan pemantauan secara rutin merupakan langkah pencegahan yang dapat dilakukan," ujar dia dalam konferensi pers peluncuran daring jam pintar Huawei Watch D Senin (29/8).

Pemantauan tekanan darah penting dilakukan pada yang muda juga apalagi pada orang yang sudah memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Rutinitas ini sebagai evaluasi dan monitor pola hidup sehat yang dilakukan atau evaluasi pengobatan.

Country Head Huawei Device Indonesia Patrick Ru, mengatakan pengukuran tekanan darah kadang terlupakan karena makin dinamisnya mobilitas orang-orang masa kini. Penggunaan alat besar yang harus dibawa ke mana-mana cukup merepotkan bagi sebagian orang.

"Huawei menawarkan solusi inovatif dengan meluncurkan Huawei Watch D, smartwatch dengan alat pengukuran tekanan darah akurat, pengukuran EKG (kesehatan ritme jantung) dan memonitor Sp02 serta detak jantung setiap saat," ujar dia.

Melalui pengembangkan teknologi selama enam tahun, lebih dari 20 paten terkait algoritma, dan lebih dari 15.000 set verifikasi data tubuh, Huawei akhirnya memecahkan masalah pengukuran tekanan darah, menggunakan airbag dan micropump yang ramping dengan metode oscillography.

"Cara cukup mudah pengguna hanya perlu Menggunakan jam pintar ini di tangan kiri lalu klik pada ikon pengukuran detak jantung. Tempatkan tangan menempel di dada lalu silangkan tangan ke arah ketika maka secara otomatis pengukuran akan bekerja," kata Patrick.

Ketika tangan tidak dalam posisi tersebut maka pengukuran akan secara otomatis berhenti dan akan kembali menampilkan pengukuran ketika kembali ke posisi semula. Keakuratan pengukuran tekanan darah kerap dipengaruhi oleh posisi pompa pada pergelangan tangan.

Dengan sensor tekanan beresolusi tinggi, feedback pressure control circuit, dan saluran udara aliran rendah dari Huawei Watch D dapat memastikan akurasi sistem pengukuran tekanan darah dengan margin of error sebesar ±3mmHg setara dengan alat pengurusan tensi digital di pasaran sekarang ini.

"Teknologi yang disematkan ini memungkinkan pengguna untuk mengukur tekanan darah kapan saja dan di mana saja secara praktis," ujar dia.

Selain pengukuran tekanan darah Huawei Watch D juga mendukung pengukuran detak jantung. Dengan sensor EKG yang secara otomatis mengingatkan pengguna untuk melakukan pengukuran EKG segera setelah detak jantung abnormal terdeteksi.

Jam pintar tersebut juga menghadirkan pemantauan kesehatan secara komprehensif dengan menghadirkan pemantauan kualitas tidur secara ilmiah, SpO2, mendeteksi suhu kulit, pemantauan tingkat stres, dan dilengkapi dengan lebih dari 70 mode olahraga. Pemantauan dapat berlangsung lama didukung dengan ketahanan baterainya hingga 7 hari.

"Inovasi dari Huawei Watch D menciptakan standar baru dalam industri. Kami percaya jam pintar ini dapat menjadi teman terbaik bagi pengguna dalam pemantauan kesehatannya melalui data real time yang terpercaya," ungkapnya.

Dilengkapi dengan teknologi mini pump untuk mengukur tekanan darah dan pantau data kesehatan, Huawei Watch D sudah bisa dipesan di beberapa marketplace. Dijual mulai dan 1 September 2022 produk tersebut dibanderol pada harga 5,5 juta rupiah.

Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan Republik (Kemenkes) Indonesia Setiaji mengapresiasi peluncuran produk tersebut. Lembaga ini melalui kampanye Ceramah(Cek Tekanan Darah di Rumah) #KetahuiTekananDarahmu, menganjurkan masyarakat untuk secara rutin memantau tingkat tekanan darah.

"Sesuai dengan kampanye tersebut, kami mendukung hadirnya Huawei Watch D yang dilengkapi dengan teknologi pengukuran tekanan darah, sebagai salah satu pemanfaatan teknologi digital untuk kesehatan masyarakat. Dimana data kesehatan dari pengguna dapat menjadi dukungan kami dalam pengembangan platform Indonesia Health Service," ujar dia.

Baca Juga: