SANAA - Pemerintah Yaman meminta organisasi-organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melindungi situs-situs bersejarah di Yaman dari serangan kelompok pemberontak Houthi. Kelompok pemberontak Houthi baru saja menghancurkan Masjid Al-Nahrain di Sanaa.

Kementerian Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Yaman menganggap penghancuran masjid berumur lebih dari 1.300 tahun itu sebagai kejahatan dan serangan terang-terangan terhadap peradaban dan warisan Islam di Yaman.

Masjid Al-Nahrain dianggap sebagai aset sejarah nasional karena dibangun pada abad pertama kalender Islam. Masjid itu juga merupakan salah satu landmark arkeologi yang perlu dilestarikan dan dilindungi.

Kementerian Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Yaman meminta organisasi-organisasi internasional, termasuk UNESCO, untuk memantau semua situs arkeologi dan area di bawah kendali Houthi. Permintaan itu dilakukan untuk melindungi warisan budaya Yaman.

Sebelumnya, hasil kajian empat badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan 400 ribu anak di bawah usia 5 tahun di Yaman dapat meninggal karena kelaparan tahun ini akibat konflik berkepanjangan di negara itu.

Peringatan PBB ini muncul hampir enam tahun setelah pecahnya perang yang membuat 80 persen populasi bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Selain itu, 2,3 juta anak di bawah 5 tahun diperkirakan akan menderita kekurangan gizi akut pada 2021. Malnutrisi akut di antara anak-anak dan ibu-ibu di Yaman meningkat setiap tahun akibat konflik. Kondisi itu semakin diperparah karena tingginya tingkat penyakit dan meningkatnya tingkat kerawanan pangan. Sekitar 1,2 juta wanita hamil atau menyusui diproyeksikan mengalami kekurangan gizi akut tahun ini.

Perang di Yaman terjadi ketika koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi pada Maret 2015 untuk memulihkan pemerintah Yaman yang digulingkan dari kekuasaan di Ibu Kota Sanaa oleh gerakan Houthi pada akhir 2014. Houthi mengatakan mereka memerangi korupsi. Houthi didukung oleh Iran.

Serang Saudi

Sementara itu, Dewan Menteri Dalam Negeri Arab mengutuk serangan berulang milisi Houthi, ke wilayah sipil seperti bandara.

Dalam sepekan terakhir, kelompok Houthi menargetkan Bandara Internasional Abha dan Jeddah di Arab Saudi. Serangan drone Houthi ke Bandara Internasional Abha menyebabkan sebuah pesawat sipil terbakar.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan serangan itu menghentikan operasi di bandara selama dua jam.

Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi mengatakan pada Senin pagi bahwa mereka telah mencegat dan menghancurkan drone bermuatan bahan peledak yang ditembakkan oleh Houthi ke arah Kerajaan. n SB/AFP/P-4

Baca Juga: