JAKARTA - Makanan yang bergizi terutama dari bahan sayuran sangat penting untuk asupan gizi tubuh. Terutama di masa pandemi ini. Baru-baru ini para mahasiswi Program Studi Gizi Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ)berhasil membuat tepung bayam.

Menurut keterangan Humas UPNVJ yang diterima Koran Jakarta, Senin (12/7), pembuatan tepung bayam ini merupakan bagian dari praktikum teknologi pangan prodi gizi program sarjana.

"Dalam praktikum ini para dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan proses pembuatan tepung dari berbagai sayuran. Diantaranya sayur bayam. bayam," kata Humas UPNVJ dalam keterangannya.

Kenapa sayur bayam yang dipilih, kata Humas UPNVJ, sebab sayuran ini selain gampang didapat juga tumbuhan yang dikenal sebagai sumber zat besi yang penting bagi tubuh manusia. Zat Besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis sehingga berguna bagi penderita anemia. Selain zat besi, bayam juga mengandung beberapa vitamin dan mineral lainnya diantaranya vitamin A, C, malsium, dan kalium.

"Tepung bayam menjadi salah satu alternatif agar bayam dapat memiliki daya simpan lebih lama dan bermanfaat sebagai campuran makanan olahan, cocok untuk anak yang susah atau tidak menyukai sayuran. Selain itu tepung bayam juga dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan mie, nugget, dan lain sebagainya," kata Humas UPNVJ.

Ada pun proses pembuatan tepung bayam menurut Humas UPNVJ dilakukan di laboratorium Pengolahan Pangan Prodi Gizi Program Sarjana. Proses pembuatan diawali dengan pemilihan bahan dasar yang segar. Daun Bayam di petik satu persatu kemudian dicuci, ditiriskan disusun diatas Loyang kemudian di oven selama 3 jam dengan suhu 600c.

"Setelah itu bayam digiling atau dihaluskan menggunakan food processor kemudian diayak," ujar Humas UPNVJ.

Selain sebagai pemenuhan tugas kuliah, lanjut Humas UPNVJ, kegiatan pembuatan tepung bayam ini juga diharapkan bisa membuat mahasiswa memiliki pengetahuan dan kompetensi di bidang teknologi pangan. Dan mampu diterapkan dikehidupan sehari-hari.

"Ini juga sebagai bekal mengikuti perkembangan industri pangan maupun sebagai modal untuk berwirausaha di bidang pangan sehat yang mengandung gizi seimbang," katanya.

Baca Juga: