HONG KONG - Hong Kong kembali menduduki peringkat keempat secara global dalam indeks pusat keuangan yang diterbitkan pada Kamis (21/3) oleh wadah pemikir Inggris dan Tiongkok, dengan keunggulannya yang unik berupa dukungan dari Ibu Pertiwi dan koneksi dengan dunia memperkuat ketangguhan pusat keuangan ini.

Laporan Indeks Pusat Keuangan Global (Global Financial Centers Index/GFCI) 35, yang dirilis oleh wadah pemikir Inggris Z/Yen Group dan China Development Institute di Shenzhen, melakukan penilaian terhadap 121 pusat keuangan di seluruh dunia.

Seperti dikutip dari Antara, juru bicara pemerintah Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong mengatakan Hong Kong terus berupaya menyelaraskan diri dengan strategi pembangunan nasional dan berperan sebagai simpul penting dalam sirkulasi ganda pasar domestik dan internasional.

Kota ini akan mengadakan serangkaian acara di bidang keuangan pekan depan, termasuk Wealth for Good in Hong Kong Summit yang mendapat banyak pujian dan digelar secara eksklusif untuk family office, yang diharapkan dapat semakin menunjukkan kekuatan, potensi pengembangan, dan peluang investasi Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional.

Tetap Tangguh

Sebelumnya pada tahun lalu, Hong Kong juga mempertahankan peringkat keempat dalam indeks pusat keuangan global yang diterbitkan oleh lembaga pemikir Inggris dan Tiongkok. Hal ini menunjukkan ketangguhannya sebagai pusat keuangan terkemuka meski tantangan menghadang.

Laporan GFCI 34 yang dirilis oleh lembaga pemikir Inggris Z/Yen Group dan China Development Institute di Shenzhen menunjukkan penilaian terhadap Hong Kong secara keseluruhan meningkat secara signifikan.

"Peringkat global Hong Kong dalam empat bidang, yaitu lingkungan bisnis, sumber daya manusia, pengembangan sektor keuangan, serta reputasi dan umum telah meningkat ke posisi keempat, mencerminkan pengakuan atas kekuatan dan soliditas Hong Kong yang berkelanjutan sebagai pusat keuangan internasional di era pasca-Covid," kata Juru Bicara Pemerintah Daerah Administratif Khusus (SAR) Hong Kong.

Juru bicara tersebut mengatakan meski tantangan menghadang, Hong Kong secara proaktif memanfaatkan peluang-peluang unik, dengan keuntungan karena didukung oleh pemerintah Tiongkok dan terhubung dengan dunia di bawah prinsip "Satu Negara, Dua Sistem".

"Hong Kong akan terus memperkuat dorongan untuk pertumbuhan yang kuat dan memanfaatkan keunggulan institusional kami, termasuk tradisi supremasi hukum yang baik, lingkungan bisnis yang berorientasi pasar dan berkarakter internasional, dukungan infrastruktur yang kuat, rezim peraturan yang selaras secara internasional, produk dan layanan keuangan yang beragam, serta arus informasi dan modal yang bebas, demi memperkuat pasar modal Hong Kong dan statusnya sebagai pusat keuangan internasional," kata juru bicara itu.

Sang juru bicara juga menambahkan Hong Kong akan terus mengembangkan pasar baru, dan menjajaki lebih banyak peluang kerja sama internasional, yang mencakup bidang-bidang seperti keuangan hijau dan teknologi keuangan, dengan tujuan untuk terus memperkuat daya saing Hong Kong.

Baca Juga: