JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) atau HK terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Beberapa ruas yang menjadi prioritas untuk penyelesaian di tahun ini adalah ruas tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km yang konstruksinya sudah mencapai rata-rata 97 persen, serta ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13,5 km yang progress pembangunannya telah mencapai rata-rata 99 persen.

Perseroan pun telah mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk menghindari segala aktivitas yang melibatkan pertemuan atau perkumpulan dalam skala besar, di seluruh lingkungan kerja dan wilayah operasionalnya baik di kantor pusat maupun di proyek-proyek yang sedang digarap untuk mengatasi Virus Disease (Covid-19) yang tengah merebak di Indonesia.

Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan, Rabu (18/3), mengatakan Hutama Karya yang saat ini tengah ditugasi untuk menggarap pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), turut menerapkan Work from Home (WFH), dan beberapa protokol yang wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan pada proyek pembangunan JTTS mulai Rabu, (18/3).

"Manajemen telah menerapkan contingency plan yang diberlakukan bagi seluruh karyawan Hutama Karya, baik di Kantor Pusat maupun di seluruh proyek pembangunan JTTS dan proyek lainnya," kata Fauzan.

Fauzan menjelaskan contingency plan berisikan sejumlah peraturan yang harus ditaati oleh karyawan sesuai dengan kebijakan direksi tentang pelaksanaan kerja/dinas kantor, antara lain sistem work from home (WFH) bagi karyawan yang menggunakan transportasi public, berusia lebih dari 50 tahun, dalam kondisi hamil atau menyusui serta status pemulihan kesehatan khusus yang rentan terhadap penurunan imunitas.

Penerapan aturan ini juga berlaku di seluruh wilayah operasional Hutama Karya termasuk proyek pembangunan JTTS. Manajemen Hutama Karya menegaskan bahwa kebijakan ini dipastikan tidak menghambat proses pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). "Manajemen telah menginstruksikan kepada Project Manager untuk melakukan pembagian kerja di Proyek / Ruas / Cabang tol dengan pembagian shift, membatasi waktu kerja serta menghindari pekerjaan lembur," jelas Fauzan.

Aksi cepat tanggap akan dilakukan oleh masing-masing proyek jika terdapat pekerja yang terinfeksi. "Jika terdeteksi ada pekerja yang menunjukkan gelaja terinfeksi Covid-19, maka tim tanggap di proyek tersebut diwajibkan untuk melakukan penanganan lebih lanjut seperti mengisolasi dan berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan yang terdekat dengan proyek tersebut serta berkoordinasi dengan tim krisis divisi yang dimonitor langsung oleh manajemen Hutama Karya di kantor pusat," imbuh Fauzan.

Tak hanya itu, Hutama Karya juga telah menyusun berbagai skenario terkait respons, jika terjadi penyebaran Covid-19 di lokasi proyek dengan memastikan adanya alternatif subkon jika subkon yang ada saat ini tidak dapat menjalankan bisnisnya akibat Covid-19.

yni/AR-2

Baca Juga: