JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi melaporkan pasar modal Indonesia berhasil menghimpun dana senilai 102,10 triliun rupiah hingga periode Mei 2023.

"Penghimpunan dana di pasar modal di Mei masih terjaga tinggi, yaitu sebesar 102,10 triliun rupiah, dengan emiten baru tercatat sebanyak 35 emiten," ujar Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK di Jakarta, Selasa (6/6).

Dalam pipeline (antrian), pihaknya mengungkapkan masih terdapat 117 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar 139,29 triliun rupiah, dengan rencana Initial Public Offering atau IPO oleh perusahaan baru sebanyak 63 perusahaan.

Sementara itu, untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Ia menyebut hingga 31 Mei 2023 terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 404 penerbit, 153.662 pemodal, dengan total dana yang dihimpun sebesar 869,47 miliar rupiah.

Namun demikian, di tengah meningkatnya volatilitas pasar keuangan akibat sentimen negatif global, Inarno mengungkapkan pasar saham Indonesia periode Mei 2023 melemah 4,08 persen month to date (mtd) ke level 6.633,26, dari sebelumnya periode April 2023 menguat 1,62 persen (mtd) ke level 6.915,72.

Secara year to date, Indeks Harga Saham Gabungan melemah sebesar 3,17 persen (ytd), dengan non-resident membukukan net buy sebesar 20,58 triliun rupiah.

Baca Juga: