JAKARTA - Penggunaan mobil listrik saat mudik memberi manfaat positif terhadap lingkungan. Dalam beberapa tahun terakhir tren mudik dengan mobil listrik meningkat, namun keselamatan harus diperhatikan apalagi jika menggunakan jasa angkutan kapal feri.

Pengamat Maritim dari Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC), Dr. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa mengatakan, pengangkutan mobil listrik melalui kapal feri membawa risiko yang patut diperhatikan, terutama potensi kebakaran yang terkait dengan baterai lithium-ion yang digunakan dalam mobil listrik.

Karena itu, dia menekankan agar hal seperti itu harus dicegah. "Perlunya pengembangan protokol keamanan yang ketat, pemeriksaan keamanan baterai sebelum naik ke kapal feri, pelatihan awak kapal tentang penanganan baterai kendaraan listrik yang bermasalah, serta pengaturan parkir kendaraan listrik di area yang aman dan terpisah menjadi sangat penting," ujar Hakeng di Jakarta, Sabtu (30/3).

Selain itu, peningkatan Standard Operating Procedure (SOP) dan edukasi masyarakat tentang potensi bahaya dan langkah-langkah keselamatan terkait kendaraan listrik juga sangat penting. "Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan organisasi terkait dalam pengembangan regulasi yang tepat juga diperlukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan dalam transportasi maritim," katanya.

Hakeng memaparkan, kapal feri adalah bagian penting dari sistem transportasi Indonesia, namun pengangkutan mobil listrik meningkatkan risiko kebakaran yang dapat mengancam keselamatan penumpang, awak kapal, dan lingkungan sekitar.

Baterai lithium-ion yang umumnya digunakan dalam mobil listrik memiliki potensi terbakar jika terjadi masalah atau kegagalan pada sistem baterai. "Risiko ini menjadi lebih meningkat ketika mobil listrik naik ke kapal feri, terutama karena kapal feri sering beroperasi di lingkungan yang rentan terhadap kebakaran dan sulit dievakuasi," urainya.

Hakeng menekankan, dengan kerjasama yang baik dan peraturan yang sesuai, risiko potensial terkait dengan pengangkutan kendaraan listrik dapat dikelola secara efektif, menjaga keselamatan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses transportasi maritim.

Baca Juga: