JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan K Nasrullah menegaskan risiko hewan kesayangan seperti anjing dan kucing menularkan covid-19 kepada manusia termasuk kecil. Hal ini berdasarkan pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE).

"WHO dan OIE telah menegaskan bahwa penularan utama covid-19 terjadi antara manusia ke manusia," tegas Nasrullah di Jakarta, Senin (12/7).

Ia mengimbau, perhatian masyarakat dan pemerintah harus tetap fokus dalam pencegahan penularan covid-19 antar manusia. Meski demikian, Nasrullah menilai tetap perlu kewaspadaan dari masyarakat, karena potensi penularan dari hewan tetap ada walaupun kecil.

"Seperti halnya penularan virus melalui lingkungan atau barang, potensi penularan dari hewan kesayangan ke manusia tetap ada walaupun kecil," tegas Nasrullah.

Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Nuryani Zainuddin menambahkan, Kementan terus memonitor kemungkinan adanya hewan termasuk anjing dan kucing yang tertular SARS-CoV-2 atau Covid-19. Hal ini sebagai bentuk kesiagaan pemerintah atas potensi penularan.

Misalnya, dengan melakukan pemeriksaan sampel pada hewan, khususnya hewan kesayangan yang pemiliknya positif Covid-19 dan hewan yang dilalulintaskan.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH, Syamsul Ma'arif mengatakan, sampai saat ini juga belum ada laporan ilmiah yang membuktikan hewan kesayangan, seperti anjing dan kucing dapat menularkan penyakit ini ke manusia.

Maka, menurutnya masyarakat tidak perlu resah dan cemas berlebihan akan hal ini. Ia menyarankan masyarakat justru semakin merawat dan tidak menelantarkan hewan kesayangannya.

Lebih Selektif

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB-PDHI) Munawaroh berpesan kepada masyarakat agar selektif dan cerdas dalam menerima informasi.

Apabila ada informasi tentang kejadian Covid-19 pada anjing dan kucing, ia meminta masyarakat untuk tidak langsung mempercayainya.

Baca Juga: