MADRID - Sungguh di luar dugaan, salah satu liga terbesar dan terbaik, Liga Spanyol, tak mampu menghentikan rasisme. Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengatakan sepak bola Spanyol memiliki masalah serius terkait rasisme.

Pertandingan La Liga harus dihentikan sementara untuk dievaluasi setelah Vinicius Junior kembali menjadi sasaran rasisme saat Madrid kalah 0-1 dari Valencia, Senin (22/5) dini hari WIB.

"Liga Spanyol punya masalah. Vinicius bukan masalahnya. Vinicius adalah korban. Ada masalah yang sangat serius," ujar Ancelotti. Dia menambahkan bahwa Vinicius "sedih, bukan marah" setelah insiden di Mestalla. Di pertengahan babak kedua, permainan ditunda selama beberapa menit, setelah Vinicius dilecehkan secara rasial oleh pendukung Valencia.

Penyerang asal Brasil itu berdiri di depan para suporter di belakang gawang dan menunjuk ke satu orang. Sedangkan rekan setimnya, Eder Militao, ada di sisinya. Vinicius kemudian dikeluarkan dari lapangan di injury time karena memukul Hugo Duro saat terlibat pertengkaran. Valencia menang melalui gol Diego Lopez di babak pertama.

"Fakta bahwa saya berpikir untuk meminggirkannya karena suasana rasis tampaknya tidak baik," ujar Ancelotti. "Yang terjadi kali ini telah terjadi sebelumnya. Tetapi tidak seperti yang tidak dapat diterima ini," sambungnya.

Vinicius telah dilecehkan secara rasis di beberapa stadion di Spanyol. Patung dirinya digantung di sebuah jembatan di Ibu Kota Spanyol oleh para pendukung Atletico Madrid.

La Liga telah mengajukan keluhan hukum kepada otoritas Spanyol di beberapa kesempatan. La Liga berjanji untuk melakukannya lagi setelah menyelidiki. Namun, Ancelotti mengatakan itu tidak membantu. "Apa yang terjadi? Hanya ada laporan, tapi sama sekali tidak ada tindakan. Solusinya adalah menghentikan kompetisi," ujarnya.

Dia sangat sedih. Ini tidak pernah terjadi padanya. Ancelotti tidak pernah harus melepas pemain karena hinaan. Dia masih kecil dan suka bermain sepak bola. Tapi, kondisi seperti ini sangat rumit. ben/AFP/G-1

Baca Juga: