SINGAPURA - Partai berkuasa di Singapura, People's Action Party (PAP) diperkirakan akan menunjuk Menteri Keuangan Heng Swee Keat sebagai Wakil Utama Sekretaris Jenderal PAP. Informasi ini diwartakan harian lokal berbahasa Tionghoa, Lianhe Zaobao, edisi Kamis (22/11).

"Ini merupakan indikasi bahwa Menkeu Heng, 57 tahun, dipersiapkan untuk menjadi Perdana Menteri Singapura berikutnya," demikian laporan Lianhe Zaobao.

PAP pada Jumat (23/11) ini akan mengumumkan jajaran petinggi baru di partainya dan ada indikasi salah satu pemimpin baru PAP akan menggantikan PM Lee Hsien Loong, 66 tahun.

Menurut pengamat, sosok yang menduduki jabatan Wakil Utama Sekretaris Jenderal PAP, akan mengantikan Lee Hsien Loong sebagai PM Singapura ke-4.

PM Lee Hsien Loong adalah anak dari salah satu pendiri Singapura, PM Lee Kuan Yew, yang berkuasa sejak 2004 setelah ia menggantikan PM Goh Chok Tong. Setelah pemilu 2015 lalu, PM Lee Hsien Loong menyatakan akan mundur dari jabatannya sebelum ia berusia 70 tahun.

Dalam pemberitaannya, harian Lianhe Zaobao juga menulis bahwa Menteri Perdagangan dan Industri Chan Chun Sing akan menduduki Wakil Kedua Sekretaris Jenderal PAP.

Harian lokal lainnya, Today, yang mengutip keterangan petinggi senior PAP mengatakan Heng dipilih karena ia bisa menggalang dukungan dari rakyat.

Baik Heng dan Chan merupakan bagian dari pemimpin generasi muda (4G) yang telah mendapat restu dari dewan tertinggi pembuat keputusan PAP lewat pemilihan internal.

Sementara itu seorang narasumber mengatakan pada This Week in Asia, bahwa para pemimpin 4G baru-baru ini menggelar pertemuan dimana pada akhirnya menyepakati bahwa Heng akan jadi pilihan pertama untuk jadi PM Singapura diantara para pemimpin PAP yang baru.

Karier Politik

Sebelum menjabat sebagai Menkeu Singapura, Heng adalah direktur di Otoritas Moneter Singapura (MAS) pada periode 2005 hingga 2011. Heng terjun ke dunia politik pada 2011 dan PM Lee Hsien Loong segera menunjuknya sebagai Menteri Pendidikan. Pada pemilu 2015, Heng ditunjuk jadi Menteri Keuangan.

Pada 2016, Heng menderita stroke yang sempat menunda karier politiknya. Setelah dinyatakan sepenuhnya sembuh, Heng kembali terjun ke dunia politik.

"Sepanjang kariernya, Heng bekerja di sektor publik dan hal ini jadi nilai tambah bagi pengetahuannya terhadap kinerja pemerintahan," kata seorang profesor hukum di Singapore Management University, Eugene Tan.

"Sebagai direktur MAS, Heng berperan penting terhadap Singapura saat menghadapi krisis keuangan global pada periode 2008-2009. Sosoknya juga amat disukai banyak orang dan amat sederhana," imbuh Tan memuji kinerja Heng Swee Keat.SCMP/I-1

Baca Juga: