BEIJING - Tiongkok baru-baru ini dilaporkan sedang mengembangkan helikopter futuristik yang menggabungkan sayap dan rotor.

Menurut perancang helikopter serang Tiongkok, CAIC Z-10, Wu Ximing, helikopter yang misterius itu sedang dibangun.

"Pesawat baru itu dapat menambah kekuatan militer Tiongkok yang berkembang pesat," ungkapnya, dikutip dari Popular Mechanics.

"Kalau bicara produk helikopter, jangan asal mengembangkan apa yang dimiliki negara asing. Sebaliknya, kita harus mengembangkan apa yang paling sesuai dengan negara kita," kata Wu.

Wu tidak mengungkapkan detail helikopter baru tersebut, tetapi model konsep menunjukkan perpaduan yang ramping antara helikopter dan pesawat terbang. Gambar model menunjukkan dua set rotor di atas pesawat serta baling-baling di sayap.

"Itu harus berintegrasi dengan perkembangan Tiongkok saat ini dan masa depan, bersama dengan perkembangan teknologi, agar sesuai dengan perkembangan 20 sampai 30 tahun ke depan. Kita harus secara akurat menilai dan menemukan posisi," kata Wu seperti ditulis surat kabar milik pemerintah, Global Times.

Secara terpisah, Amerika Serikat (AS) juga sedang mengerjakan proyek hybrid helikopter-pesawat generasi berikutnya dan beberapa gambar dari Pesawat Serbu Jarak Jauh Masa Depan (Future Long Range Assault Aircraft/FLRAA) yang diusulkan sangat mirip dengan yang ada di Tiongkok.

FLRAA adalah pesawat tiltrotor yang menawarkan kecepatan rencana dengan kemampuan pendaratan vertikal helikopter. FLRA akan menggantikan sebagian dari armada UH-60 Black Hawk yang telah berfungsi sebagai helikopter utilitas dan transportasi taktis Angkatan Darat sejak 1979.

Armada Tiongkok berkembang

Industri pesawat terbang buatan Tiongkok tumbuh karena ketegangan memanas di Taiwan. Kepemimpinan negara itu mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk meningkatkan pengeluaran militer lebih dari tujuh persen tahun ini, sambil memperingatkan ancaman yang "meningkat".

Angkatan Laut AS dan pesawat Tiongkok baru-baru ini telah terlibat pertemuan yang menegangkan. Sebuah pesawat pengintai P-8A Poseidon Angkatan Laut AS yang terbang di atas Selat Taiwan dicegat oleh jet Tiongkok bersenjata lengkap. Pesawat tempur Tiongkok itu mengawal pesawat AS selama 15 menit sebelum berbalik arah.

Menurut Sascha Brodsky, jurnalis lepas yang berbasis di New York City dan lulusan Sekolah Pascasarjana Jurnalisme Universitas Columbia, pesawat AS mungkin akan segera harus bersaing dengan pesawat tempur kapal induk Tiongkok yang baru.

Sebuah video perekrutan untuk angkatan bersenjata menampilkan jenis pesawat siluman baru yang oleh beberapa pengamat disebut J-35. Desain aerodinamis menampilkan jenis sayap lipat yang praktis untuk dipasang di geladak kapal induk yang penuh sesak.

"Pesawat tempur Tiongkok masa depan dapat menggunakan kemampuan generasi keenam termasuk siluman. Desain pesawat tempur yang baru-baru ini terlihat tampaknya tidak memiliki ekor dan mungkin dapat menggunakan senjata energi dan rudal hipersonik," ungkap pengamat teknologi ini.

Baca Juga: