PASADENA - Helikopter tanpa awak milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) yang tengah menjalani misi di Mars, Ingenuity, sempat mengalami masalah pada penerbangan terbarunya, tetapi helikopter mini itu berhasil melewati masalah itu dengan aman.

Masalah pada Ingenuity terjadi saat penerbangan ke-6 pada Sabtu (22/5) pekan lalu ketika helikopter itu hendak diuji kemampuan sistem panduannya saat menjelajahi permukaan Mars.

Menurut laporan ketua pilot Ingenuity, Havard Grip, dari Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan pada Kamis (27/5) lalu, pada awalnya penerbangan Ingenuity berjalan lancar, namun pada detik ke-54, helikopter itu mengalami kendala berupa kehilangan kendali sehingga mengganggu aliran gambar dari kamera navigasinya ke komputer.

"Masalah ini menyebabkan sebuah gambar hilang, tetapi yang lebih penting masalah itu mengakibatkan semua gambar navigasi kemudian dikirimkan dengan rekaman waktu yang tidak akurat," tulis Grip.

Akibat terjadinya masalah itu, Ingenuity sempat terempas dan berguling dengan sudut kemiringan lebih dari 20 derajat dan helikopter itu sempat mengalami lonjakan konsumsi daya. Namun kemudian Ingenuity berhasil melewati anomali ini dan mendarat dengan selamat dalam jarak sekitar 16 kaki (5 meter) dari tempat pendaratan yang dituju.

"Ini artinya Ingenuity bisa mengatasi situasi tersebut dan ini jadi bukti adanya ketahanan sistem dalam menghadapi berbagai masalah," imbuh Grip.

Dalam keterangannya, Grip menegaskan bahwa meskipun tak ada skenario bagi penerbangan yang membuat stres seperti itu, namun NASA saat ini memiliki data terkait kinerja dari helikopter tersebut. "Data itu akan dianalisis dengan cermat di masa mendatang, sehingga bisa memperluas pengetahuan kita tentang penerbangan helikopter di Mars," papar dia.

Lanjutkan Misi

Ingenuity tiba di Mars dengan menumpang wahana penjelajah NASA, Perseverance, pada 18 Februari. Mereka mendarat di dalam Kawah Jezero yang ada di Mars, yang di masa lalu kala merupakan danau dan delta sungai.

Pada 3 April lalu, helikopter tersebut dikeluarkan dari bagasi Perseverance, untuk memulai rencana lima kali penerbangan selama sebulan, yang dirancang untuk membuktikan bahwa penerbangan bertenaga dimungkinkan pada lapisan udara di Planet Merah itu.

Uji penerbangan Ingenuity di Mars sejauh ini berjalan dengan amat lancar dan helikopter tak berawak itu tetap dalam kondisi prima. Selanjutnya NASA akan memperpanjang misi Ingenuity ini di mana helikopter akan melakukan pemanduan yang lebih terarah.

Sementara itu wahana penjelajah Perseverance akan lebih fokus untuk melaksanakan misi sainsnya secara tersendiri yaitu memburu tanda-tanda kehidupan Mars yang telah lama hilang dan mengumpulkan sampel untuk nantinya dibawa ke Bumi.SB/space.com/I-1

Baca Juga: