Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengungkapkan, Swedia dan Finlandia akan bersama-sama mengajukan aplikasi keanggotaan di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) pada Rabu (18/5).

Andersson mengatakan, keanggotaan NATO akan memperkuat keamanan di Swedia serta di kawasan Laut Baltik. Ini disampaikannya konferensi pers dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto yang sedang berkunjung.

Mengajukan aplikasi bersama Finlandia "berarti bahwa kami dapat berkontribusi pada keamanan di Eropa bagian utara," kata Andersson, dikutip dari Antara, Rabu (18/5).

Keamanan di kedua negara tersebut terkait erat, katanya, dan kerja sama yang erat sangat penting. "Aplikasi NATO bersama kami menjadi sinyal bahwa kami bersatu untuk masa depan."

Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menandatangani aplikasi keanggotaan negara itu di NATO pada Selasa pagi waktu setempat.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (16/5) mengatakan bahwa Moskow akan merespons jika NATO berupaya mengerahkan infrastruktur militer di wilayah Finlandia atau Swedia.

Niinisto mengunjungi Swedia dari Selasa hingga Rabu. Andersson dan Niinisto kemudian dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Washington pada Kamis (19/5), menurut pemerintah Swedia.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Moskow akan menganggapi jika Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mulai mendukung infrastruktur militer Swedia dan Finlandia. Ini seiring keputusan kedua negara untuk bergabung dengan aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tersebut pasca invasi Rusia ke Ukraina.

Putin, pemimpin tertinggi Rusia sejak tahun 1999, telah berulang kali menyebut perluasan NATO pasca-Soviet ke arah timur menuju perbatasan Rusia sebagai alasan konflik Ukraina.

Ia mengatakan, perluasan NATO digunakan AS dengan cara agresif untuk memperburuk situasi keamanan global yang sudah sulit. Ini disampaikan Putin kepada para pemimpin militer yang didominasi Rusia dari negara-negara bekas Soviet.

Putin juga menjelaskan, Rusia tidak memiliki masalah dengan Finlandia atau Swedia, sehingga tidak ada ancaman langsung dari ekspansi NATO yang mencakup kedua negara tersebut.

"Tetapi perluasan infrastruktur militer ke wilayah ini tentu akan memancing tanggapan kami," kata Putin kepada para pemimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, yang meliputi Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan dilansir dari Reuters, Selasa (17/5).

"Apa (tanggapan) itu - kita akan melihat ancaman apa yang diciptakan untuk kita. Masalah diciptakan tanpa alasan sama sekali. Kami akan bereaksi sesuai dengan itu" tambahnya.

Baca Juga: