Kecelakaan sejoli yang melibatkan tiga oknum TNI AD di Nagreg, sudah ditahan di tiga lokasi yang berbeda. Anggota TNI AD tersebut yang terlibat dalam kasus, yakni Kolonel P, Kopda A, dan Koptu DA. AS ditahan di Bogor, DA berada di Cijantung dan Kolonel P ditempatkan di tahanan militer tercanggih dengan sebutan Smart Instalasi Tahanan Militer.

"Saat ini Kolonel P ada di tahanan militer yang tercanggih, yang kita sebut smart, yang baru tahun lalu kita resmikan. Nah kemudian satu anggota Sertu AS itu ada di Bogor, dan satu lagi DA itu ada di Cijantung," kata Andika kepada wartawan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, pada Selasa (28/12).

Lantas seperti apakah penjara militer tercanggih tempat Kolonel P ditahan ini?

Penjara tercanggih ini berada terletak di Markas Pomdam Jaya, Jakarta dan baru diresmikan pada April 2021 lalu oleh Andika Perkasa saat dirinya menjabat sebagai KSAD. Ini adalah Instalasi Tahanan Militer dengan berteknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, dan menjadi pertama dalam sejarah TNI AD.

Smart Instalasi Tahanan Militer tersebut beroperasi dengan seluruh fasilitas rutan yang dikendalikan otomatis secara elektronik. Hal ini juga akan dimulai dari penguncian sel, menyalakan atau mematikan lampu, dan lain sebagainya.

Untuk Pembangunan ini menelan biaya mencapai Rp 100 miliar dengan hasil yang mengagumkan. Bangunan instalasi tahanan militer tersebut, kata dia, luasnya sekitar 1500 meter persegi di dalam Markas Pomdam Jaya. Lanjutnya kata dia, daya tampung tersebut mampu menampung 83 orang.

Pada fasilitas intalasi tahanan militer ini berbasis Information Communication Technology (ICT). Artificial Intelligence yang telah ditanamkan dalam sistem instalasi tahanan militer tersebut memungkinkan petugas menganalisa setiap gerak gerik para tahanan di dalamnya. Untuk pintu utama instalasi tahanan militer tersebut sudah dilapisi dengan sistem keamanan berlapis yang dilengkapi dengan sistem inspeksi kolong kendaraan.

Sementara itu, alat pemindai x-ray dan detector logam ditempatkan di pintu pengunjung untuk mempersempit celah penyelundupan barang ke dalam ruang tahanan. Dari kamera CCTV juga telah ditempatkan di setiap sudut ruangan untuk memantau setiap kegiatan. Kamera CCTV ini juga telah dipasangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengirimkan sinyal apabila ada kegiatan tak wajar.

Perlu diketahui, tahanan di instalasi militer tersebut dikenakan gelang pengenal yang juga berfungsi untuk memantau gerakan para warga binaan. Seluruh aktivitas pengawasan dan pengamanan terintegrasi dalam satu ruang komando. Instalasi tahanan militer itu juga dilengkapi layanan kunjungan yang canggih di antaranya fasilitas kunjungan online.

Baca Juga: