JAKARTA -Jurnalis Meksiko dan penggemar UFO, Jaime Maussan, menunjukkan kepada para politisi di sidang Kongres, dua "tubuh" kecil yang dipajang dalam kotak pada Selasa (12/9). Keduanya memiliki kepala memanjang dan tiga jari di masing-masing tangan.

Dalam presentasinya, Maussan mengatakan spesimen tersebut ditemukan di dekat Garis Nazca kuno di Peru dan telah diberi penanggalan karbon oleh Universitas Otonomi Nasional Meksiko (UNAM) dan disimpulkan berusia sekitar 1.000 tahun.

Maussan mengklaim mereka tidak berkerabat dengan spesies mana pun di Bumi.

"Saya pikir ada bukti jelas kita berurusan dengan spesimen non-manusia yang tidak ada hubungannya dengan spesies lain di dunia kita dan semua kemungkinan terbuka bagi lembaga ilmiah mana pun… untuk menyelidikinya," kata Maussan.

"Kita tidak sendirian," katanya, seperti dikutip NDTV.

Sesi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Kongres Meksiko itu terjadi dua bulan setelah sesi serupa di Kongres AS dimana seorang mantan perwira intelijen Angkatan Udara AS menyatakan negaranya mungkin telah mengetahui adanya aktivitas "non-manusia" sejak era 1930-an.

Para pejabat Badan Antariksa AS (NASA), dalam sebuah konferensi pers, Kamis (14/9), ditanyai tentang sidang UFO di Kongres Meksiko yang menampilkan presentasi diduga sisa-sisa makhluk bukan manusia.

David Spergel, mantan kepala departemen astrofisika Universitas Princeton dan ketua laporan UAP NASA, mengatakan dia tidak mengetahui sifat sampel tersebut tetapi menyerukan transparansi.

"Ini adalah sesuatu yang hanya saya lihat di Twitter. Ketika Anda mengalami hal-hal yang tidak biasa, Anda ingin mempublikasikan datanya," kata Spergel, seperti dikutip NDTV.

"Kami tidak tahu sifat sampel itu," katanya."Jika Anda menemukan sesuatu yang aneh, berikan sampelnya kepada komunitas ilmiah," katanya kepada pemerintah Meksiko.

NASA pada Kamis (14/9) merilis laporan baru tentang "fenomena anomali tak teridentifikasi" (unidentified aerial or anomalous phenomenon/UAP), yang lebih dikenal sebagai benda terbang tak dikenal atau UFO.

NASA mengatakan bahwa studi tentang UFO akan memerlukan teknik ilmiah baru, termasuk satelit canggih serta perubahan dalam cara memandang benda terbang tak dikenal.

Badan antariksa AS merilis temuan ini setelah melakukan penelitian tentang UFO selama setahun.

Dalam laporan setebal 33 halaman, tim independen yang ditugaskan oleh NASA memperingatkan bahwa persepsi negatif seputar UFO merupakan hambatan dalam pengumpulan data. Namun para pejabat mengatakan keterlibatan NASA akan membantu mengurangi stigma seputar apa yang disebut UAP, atau fenomena anomali yang tidak teridentifikasi.

"Kami ingin mengalihkan pembicaraan tentang UAP dari sensasionalisme ke sains," kata Administrator NASA Bill Nelson, seperti diberitakan Associated Press. Dia menjanjikan pendekatan yang terbuka dan transparan.

Para pejabat menekankan bahwa panel tidak menemukan bukti bahwa UAP berasal dari luar Bumi. Namun Nelson mengakui adanya miliaran bintang di miliaran galaksi di luar sana, Bumi lain mungkin ada.

"Jika Anda bertanya kepada saya, apakah saya percaya ada kehidupan di alam semesta yang begitu luas sehingga sulit bagi saya untuk memahami seberapa besarnya, jawaban pribadi saya adalah ya," kata Nelson saat konferensi pers. Para ilmuwannya sendiri memperkirakan kemungkinan adanya kehidupan di planet mirip Bumi lainnya "setidaknya satu triliun."

Baca Juga: