Otoritas Beijing membawa penemuan kasus baru Covid-19 di salah satu bar yang menyebabkan munculnya klaster baru di ibu kota Tiongkok itu ke ranah pidana. Pihak berwenang setempat telah menuntut pidana pemilik Heaven Supermarket Bar di kawasan Sanlitun, Distrik Chaoyang.

Bar tersebut dinilai menghambat upaya pencegahan penyakit menular. Selain itu, surat izin operasional bar di samping kompleks Workers Stadium itu juga dicabut karena tempat itu dianggap melakukan pelanggaran serius atas perilaku tidak jujur manajemen.

Klaster di Heaven Supermarket Bar itu terjadi karena ada pengunjung yang tidak menunjukkan hasil tes PCR dalam 14 hari terakhir. Otoritas setempat memerintahkan semua warga melakukan tes PCR setiap dua atau tiga hari sekali.

Jika tidak, maka kode kesehatan yang berada di aplikasi telepon seluler akan ditandai peringatan. Hasil tes PCR juga ditunjukkan setiap hendak memasuki area publik.

Tercatat, terdapat 287 kasus positif Covid-19 terkait klaster bar tersebut per Selasa sore (14/6). Klaster bar ditemukan pada Kamis (9/6) atau tiga hari setelah otoritas Beijing mencabut total penguncian wilayah (lockdown).

Akibat munculnya klaster baru tersebut, beberapa kawasan permukiman dan area perbelanjaan, termasuk restoran dan kafe, di Sanlitun ditutup lagi aksesnya.

Selain pemilik bar, polisi Beijing juga memidanakan lima orang lainnya, termasuk seorang bartender yang berkeliaran dengan bebas dari satu distrik ke distrik lain pada saat diperintahkan menjalani karantina di rumah.

Baca Juga: