Mengikuti jejak Amerika Serikat (AS), Tiongkok segera membuka stasiun luar angkasanya, Tiangong sebagai tempat wisata baru untuk dekade berikutnya.

Tiangong memiliki arti Istana di Langit, pada akhirnya akan mempunyai tiga modul, termasuk modul inti Tianhe yang telah berada di orbit dan dua laboratorium. Hal ini dirancang untuk sepenuhnya menjadi modular, seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan pendahulunya, stasiun ruang angkasa Mir era Soviet dengan modul yang ditambahkan sesuai kebutuhan.

Belum ada kejelasan mengenai para pengunjung akan tinggal di modul hidup Tianhe atau bukan, bersama tiga anggota kru atau modul baru yang akan diluncurkan.

Pada stasiun luar angkasa berbentuk T tersebut akan membutuhkan enam misi lagi, selama tahun ini agar dapat beroperasi penuh, termasuk dua misi kargo dan dua misi awak. Dari kedua misi awak ini juga diharapkan menjadi yang pertama melihat awak keluar dan yang masuk di stasiun secara bersamaan.

Sehingga terdapat enam astronot di Tiangong yang melakukan uji coba untuk situasi masa depan yang mungkin melihat penumpang yang membayar berlabuh di stasiun di masa depan.

Mengutip dari DailyMail, kepala perancang program luar angkasa manusia Tiongkok, Zhou Jianping, dirinya menyatakan pesawat ruang angkasa Shenzhou bisa digunakan untuk membawa penumpang yang membayar ke Tiangong di masa depan.

Hal tersebut menunjukkan Tiongkok berniat menjadi pasar yang menguntungkan bagi para miliarder yang ingin berlibur sekali seumur hidup ke Tiangong.

Penerbangan ke Tiangong saat ini terbatas pada Shenzhou, pesawat ruang angkasa awak yang meluncurkan roket Long March 2F dari Jiuguan di Gurun Gobi. Tetapi Tiongkok juga bekerja untuk mengembangkan opsi lain.

Meski begitu, laporan baru menunjukkan badan antariksa Tiongkok sedang mengembangkan roket yang dapat dipakai kembali yang dirancang khusus untuk penerbangan luar angkasa manusia, di sepanjang jalur pesawat ulang-alik AS.

Shenzhou bisa membawa tiga astronot sekaligus, sedangkan pesawat generasi terbaru yang dikembangkan oleh Tiongkok diperkirakan mampu membawa hingga tujuh astronot, lebih banyak dari milik SpaceX, Crew Dragon.

Perlu diketahui, Tiongkok telah meningkatkan program luar angkasanya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk menjadi negara ketiga yang mendaratkan rover di permukaan Mars dan yang pertama menempatkan rover di sisi jauh Bulan.

Negara tersebut juga menjadi yang pertama mengembalikan sampel batuan Bulan ke Bumi untuk pertama kalinya sejak akhir misi Apollo pada 1970-an.

Baca Juga: