Berdasarkan data yang masuk per Jumat (1/5), terdapat penambahan 433 kasus baru positif Covid-19. Total saat jumlah kasus positif Covid- 19 di Tanah Air mencapai 10.551 kasus. Dari jumlah itu, 800 pasien meninggal dunia dan 1.591 lainnya dinyatakan sembuh.
Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kasus baru masih muncul di 25 provinsi. DKI Jakarta tetap menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak. Namun, Jawa Barat yang berbatasan dengan Jakarta tidak terjadi penambahan kasus baru dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, Banten bertambah 15 kasus. Penambahan kasus terbanyak kedua justru terjadi di Jawa Timur dan disusul Sulawesi Selatan pada peringkat ketiga.
Untuk mengetahui upaya yang dilakukan pemerintahan DKI Jakarta, berikut petikan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Jakarta, Jumat (1/5).
Bagaimana perkembangan terkini penyebaran virus Covid-19 di DKI Jakarta?
Jakarta belum merdeka dari Covid-19 meskipun sempat terjadi pelambatan kasus beberapa hari ini. Jadi, adanya peristiwa penurunan tidak boleh diartikan sudah selesai. Ini belum selesai. Jakarta belum merdeka dari Covid-19.
Saat ini, seluruh masyarakat Jakarta masih harus bertempur melawan Covid-19. Sebab, sampai saat ini masih ditemukan kasus positif setiap harinya. Kami meminta masyarakat untuk lebih disiplin mengikuti aturan yang berlaku selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kita masih harus bertempur melawan Covid-19. Karena kita belum merdeka dari Covid-19 maka jangan kendor.
Kami mengimbau agar segala bentuk kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya, termasuk kegiatan keagamaan untuk tidak dilakukan secara berkelompok di masyarakat. Tetapi, sebisa mungkin dilaksanakan di rumah masing-masing untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Saat ini masih banyak warga yang bandel dan tetap melakukan mudik Lebaran meskipun sudah dilarang oleh pemerintah. Apa pendapat Bapak?
Akan ada regulasi yang mengatur pergerakan warga dari daerah ke Jakarta. Warga yang terlanjur mudik tidak akan bisa kembali ke Jakarta dengan mudah. Kita sedang menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang masuk Jakarta sesudah musim Lebaran. Jadi hati hati, kalau pulang belum tentu bisa kembali ke Jakarta lagi dalam waktu singkat.
Oleh karena itu, kami mengimbau warga DKI Jakarta untuk tidak pulang kampung karena akan sulit kembali lagi ke Jakarta.
Kabarnya Pemda DKI membagikan 20 juta masker kain bagi warga Ibu Kota mulai Sabtu, 2 Mei 2020?
Ya, 20 juta masker kain itu diproduksi dan dibagikan untuk seluruh penduduk Jakarta. Tiap orang berhak mendapatkan dua masker. Diberikan secara gratis, masker akan dibagikan secara cuma-cuma atau gratis bagi warga Jakarta pada 2-23 Mei 2020.
Penyalurannya dilaksanakan melalui salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, Perumda Pasar Jaya. Jutaan masker kain telah siap dibagikan dan produksinya melibatkan penjahit lokal. Ini bagian dari ikhtiar Pemprov DKI Jakarta untuk melindungi warga sekaligus menggerakkan roda perekonomian di kampung-kampung.
Pendistribusian masker kain ini menggunakan data kepadatan penduduk kelurahan sesuai data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) per 31 Desember 2019. Pendistribusiannya dilakukan Pasar Jaya ke kelurahan, lalu kelurahan memberikan masker ke tiap RT dalam bentuk paket. Sesampainya di RT, maka ketua RT bertugas mendistribusikan ke masing-masing kepala keluarga di wilayahnya.
Adapun tanggal dan target pembagian masker untuk seluruh warga Jakarta adalah tanggal 2 Mei 2020 sebanyak 3,5 juta masker, tanggal 9 Mei 2020 sebanyak 10 juta masker, tanggal 16 Mei 2020 sebanyak 15 juta masker dan tanggal 23 Mei 2020 sebanyak 20 juta masker.
Bagaimana dengan bantuan sosial untuk warga?
Kami bersyukur 98,4 persen bantuan terdistribusi dengan baik. Tapi biasanya yang 98,4 persen tidak jadi berita, yang jadi berita yang 1,6 persen ini yang bermasalah. Ada kekurangan sana-sini yang kemudian jadi bahan bagi kami untuk memperbaiki. Ada 1,6 persen dari distribusi yang sampai kepada orang yang tidak berhak lalu dikembalikan, ada yang salah alamat, ada yang orangnya mampu, ada yang orangnya sudah meninggal, itu semua menjadi bahan untuk koreksi yang berikutnya. n peri irawan/P-4