WASHINGTON - Sekelompok obat diabetes, yang meliputi obat terlaris Ozempic, dikaitkan dengan penurunan risiko kanker tertentu yang berhubungan dengan obesitas, menurut sebuah penelitian yang dirilis Jumat (5/7).
Diterbitkan dalam jurnal JAMA, penelitian tersebut membandingkan pasien dengan diabetes tipe 2 yang diobati dengan insulin versus pasien yang diberi kelas obat yang dikenal sebagai agonis GLP-1, seperti Ozempic, antara tahun 2005 dan 2018.
Para peneliti menemukan bahwa pasien yang menerima agonis GLP-1 memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk terkena 10 dari 13 kanker yang diteliti, termasuk kanker ginjal, pankreas, esofagus, ovarium, hati, dan kolorektal.
Di antara kanker yang tidak mengalami perubahan risiko signifikan adalah kanker tiroid dan kanker payudara pada wanita pascamenopause.
"Obesitas diketahui berhubungan dengan setidaknya 13 jenis kanker," kata penulis studi Rong Xu dalam email kepada AFP.
"Studi kami memberikan bukti bahwa GLP-1RA berpotensi memutus hubungan antara obesitas dan kanker," kata Xu.
Di antara obat-obatan yang diteliti adalah semaglutide -- yang dijual secara komersial dengan nama Ozempic -- serta liraglutide dan lainnya. Ozempic disetujui di Amerika Serikat pada tahun 2017.
Agonis GLP-1 telah ada selama sekitar 20 tahun, tetapi generasi baru obat ini, di antaranya Ozempic, telah dipopulerkan karena efek penurunan berat badan yang lebih signifikan.
Xu menyarankan bahwa manfaat perlindungan yang ditunjukkan dalam penelitian tersebut dapat mendorong dokter untuk meresepkan pengobatan GLP-1 untuk pasien diabetes alih-alih obat lain seperti insulin.