JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menganggap hasil Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar di Pelatnas Cipayung pekan lalu belum maksimal. Meski demikian, dia menganggap hasil yang diraih ketujuh wakil Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 sudah cukup baik, walaupun empat di antaranya mengalami kekalahan.

Anthony Sinisuka Ginting, Gregoria Mariska Tunjung, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti takluk atas lawan-lawan yang merupakan rekan latihan di pelatnas. Hanya Jonatan Christie, Marcus Fernaldi/Gideon, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang mampu menghadirkan kemenangan.

"Secara keseluruhan ada yang bisa maksimal, ada yang belum. Karena mereka sambil latihan berat dan masuk ke simulasi, itu tidak mudah. Tapi yang saya lihat untuk tim Olimpiade sudah cukup siap, terutama untuk yang bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya," ujar Rionny dikutip situs resmi PBSI, Rabu (23/6).

"Untuk yang kalah, mereka harus benar-benar melakukan evaluasi dengan pelatih. Ini kesempatan untuk cepat menyadari apa yang masih kurang untuk pertandingan di Olimpiade nanti," sambungnya.

Rionny mengatakan bahwa tim Olimpiade masih memerlukan beberapa kali lagi simulasi jelang keberangkatan ke Tokyo. Adik dari Richard Mainaky melihat beberapa pemain belum mendapatkan suasana pertandingan karena lama absen dari turnamen.

"Kalau saya lihat kemarin itu kan uji coba. Saya lihat dari sisi fisik, teknik, dan gerakan sudah lumayan, tapi saya merasa belum dapat suasana bertandingnya. Masih canggung dan belum lepas," jelas Rionny.

"Pelatih harus jeli melihat ini. Makanya saya harapkan mereka untuk kembali mengadakan latih tanding sendiri, dua atau tiga kali, buat seperti di turnamen, ada umpire dan lain-lain karena kalau kita bikin lagi seperti kemarin sudah tidak ada waktu," sambungnya.

Melihat penampilan dan persiapan timnya, Rionny optimistis Indonesia bisa meraih prestasi terbaik di pesta olahraga terakbar Olimpiade. ben/S-2

Baca Juga: