Kini layanan sudah makin dipercepat, sehingga diharapkan obat akan sampai di rumah pasien isoman dalam 24 jam.

JAKARTA - Masyarakat dengan hasil positif Covid-19, bisa menggunakan tes antigen mengakses layanan telemedicine. Sejak aktivasi kembali pada 17 Januari 2022, telemedicine hanya untuk menangani hasil positif dari tes PCR. Demikian disampaikan, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan, Setiaji, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (16/2).

"Kita telah memperluas ini, dengan menggunakan antigen juga akan tercover layanan telemedicine," ujarnya. Dia memastikan, perubahan sudah diatur dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Setiaji menjelaskan, jika data pasien positif sudah di-input fasilitas kesehatan, pasien tersebut akan langsung menerima pesan melalui aplikasi WhatsApp dari Kemenkes. Pasien juga bisa melihat data di isomankemkes.id. "Setelah itu baru bisa melakukan layanan telemedicine dan konsultasi dengan lebih dari 17 telemedicine. Setelah konsultasi akan diberi resep dokter," ujarnya.

Dia menerangkan, resep yang diterima pasien secara gratis sudah dipaketkan. Namun masih banyak masyarakat mengeluh resep yang diterima hanya sebagian. Sebab ada resep di luar paket yang harus membayar sendiri. "Kini kami sudah mempercepat layanan, dalam 24 jam obat akan sampai di rumah atau kediaman yang isoman," katanya.

Perluasan Layanan
Lebih jauh, Setiaji menerangkan, layanan telemedicine juga sudah diperluas tidak hanya di Jawa dan Bali. Beberapa daerah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi kini juga bisa mengakses layanan tersebut mengingat kasus aktif Covid-19 sudah meluas.

Adapun perluasan layanan mencakup kota Medan, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, dan Makassar. Sejauh ini, daerah paling banyak menggunakan layanan telemedicine adalah DKI Jakarta dengan angka 53 persen dari 124.010 paket obat yang diterima pasien.

"Diharapkan ini bisa mempercepat pemulihan masyarakat yang terkena dampak Covid dan kemudian memastikan layanan kesehatan menjangkau luas ke seluruh Indonesia," tandasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan, kasus aktif Covid-19 masih didominasi di Jawa dan Bali. Setelah 3-4 pekan, akan diikuti peningkatan kasus di luar Jawa dan Bali. "Kita tahu pola ini gambaran saat menghadapi varian Delta. Harapannya, masyarakat lebih tenang sebab pemerintah sudah lebih siap menghadapi peningkatan tersebut," katanya.

Baca Juga: