BEKASI - Capaian pembelajaran di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bisa direkognisi. Hal ini bagian dari Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk mendukung program SMK-D2 Fast Track.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam acara Bimtek SMK-D2 Fast Track, di Bekasi, Senin (22/11).

"Capaian SMK selama 3 tahun kita akui 18 SKS sehingga tidak usah kuliah satu semester," ujarnya. Dia menerangkan, dalam program SMK-D2 Fast Track, masa studi D2 menjadi 1,5 tahun dengan rekognisi tersebut.

RPL sendiri merupakan pengakuan pembelajaran yang dicapai sebelumnya. Pengakuannya baik melalui pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Juga pelatihan-pelatihan terkait dengan pekerjaan serta secara otodidak dalam pengalaman kerjanya.

Dia menyebut, industri senang dan menyambut program tersebut. Sebab indsutri bisa cepat menyerap tenaga kerja dari pelajar yang mengikuti program. "Banyak industri perlu program SMK-D2 fast track. Hanya satu semester kuliah di politeknik langsung magang," katanya.

Lebih jauh, Wikan menuturkan, program SMK-D2 Fast Track merupakan salah satu implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa memiliki kesempatan untuk memperoleh pembelajaran di luar perguruan tinggi yang dapat diakui sebagai capaian kredit.

Dia memastikan, kementerian terus mendorong keberlangsungan program tersebut. Ada bantuan pendanaan bagi Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi yang akan menyelenggarakan program Diploma Dua Jalur Cepat melalui skema pembiayaan Dana Kompetitif Kampus Vokasi.

"Untuk itu politeknik, SMK, dan industri harus duduk bersama mematangkan konsep SMK-D2 Fast Track masing-masing," ucapnya.

Baca Juga: