Harris diharapkan membantu Biden meningkatkan partisipasi pemilih kulit hitam di sejumlah swing state krusial, seperti Florida, Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania.

Calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, telah memilih Kamala Harris sebagai calon wakil presidennya. Terpilihnya Harris mengakhiri spekulasi panjang mengenai cawapres yang akan digandeng Biden melawan capres petahana, Donald Trump, pada pemilihan presiden AS, 3 November 2020. Biden mengumumkan keputusannya ini melalui akun Twitter-nya, Selasa (11/8) sore waktu setempat.

Dengan dipilihnya Harris, Biden membuat sejarah dengan pertama kali memilih perempuan keturunan Afrika-India sebagai cawapres AS. Jika terpilih, politisi berusia 55 tahun itu akan mencetak sejarah lain, yaitu sebagai politisi wanita pertama yang terpilih sebagai wapres.

Selain itu, Harris juga menjadi wanita ketiga yang menjadi cawapres dalam sejarah pilpres AS, menyusul langkah anggota DPR dari New York, Geraldine Ferraro, pada Pilpres 1984 dan mantan Gubernur Alaska, Sarah Palin, pada Pilpres 2008.

Biden dan Harris sudah saling kenal sebelumnya. Hubungan pribadi ini juga dipercaya sebagai faktor lain yang membuat Biden menjatuhkan pilihannya ke istri dari Douglas Emhoff itu. Harris diperkenalkan ke keluarga Biden oleh mendiang putra Biden, Beau Biden, ketika keduanya menjabat sebagai Jaksa Agung di negara bagian masing-masing. Beau meninggal dunia pada May 2015 karena kanker otak yang dideritanya.

Kematian Beau membuat Biden berduka berkepanjangan yang akhirnya membuat dia memutuskan tidak maju pada Pilpres 2016. Biden berkali-kali menyebut dia lebih nyaman dengan sosok cawapres yang familiar dan dari sejumlah nama di daftar pendek atau shortlist, Harris memiliki kelebihan tersebut.

Tetapi, hubungan Biden dan Harris sempat retak pada debat panas kedua politisi ini, Juni 2019. Pernyataan Harris sempat melukai Biden dan sejumlah orang kepercayaan Biden. Ketika itu, Harris mengkritik pedas Biden mengenai topik hubungan etnis dan ras.

Tetapi, Biden mengesampingkan semua faktor itu dan tetap menjatuhkan hatinya kepada Harris, menyingkirkan nama-nama politisi wanita lain yang juga dipertimbangkan, yaitu mantan Penasihat Keamanan Nasional Susan Rice, Ketua Kaukus Afro-Amerika DPR Karen Bass, Senator Massachusetts Elizabeth Warren, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, Senator Illinois Tammy Duckworth, dan anggota DPR dari Florida Val Demings.

Biden juga menilai pengalaman Harris sebagai bakal capres pada pemilihan pendahuluan (primary) Demokrat tahun lalu telah menguji stamina politik perempuan itu. Walau gagal, perempuan berdarah India dan Jamaika ini telah menunjukan kematangan politik untuk menjabat sebagai wapres.

Di tengah keresahan sosial atas ketidakadilan rasial yang sedang melanda dan mengguncang AS selama berbulan-bulan, terutama setelah tewasnya seorang pria Afrika-Amerika, George Floyd, Biden memang dilobi banyak pihak untuk memilih cawapres wanita berkulit hitam.

Apalagi, suara pemilih kulit hitam di Carolina Selatan adalah kunci utama kesuksesan kampanyenya yang sempat terpuruk di negara bagian awal Iowa dan New Hampshire. Biden berada di bawah tekanan. Tekanan politik itulah yang menjadi salah satu pertimbangannya memilih Harris.

Harris diharapkan membantu Biden meningkatkan partisipasi pemilih kulit hitam di sejumlah swing state krusial, seperti Florida, Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania.

Empat tahun lalu, penurunan pertama dalam jumlah pemilih kulit hitam dalam 20 tahun, berkontribusi pada kekalahan mengejutkan dari Partai Demokrat Hillary Clinton dari Donald Trump dalam pemilihan presiden

Harris yang berusia 55 tahun memiliki jarak dua dekade lebih muda dari Biden, juga diharapkan dapat menarik para pemilih dan wanita yang lebih muda, terutama mereka yang berada di pinggiran kota yang telah meninggalkan Trump. Harris akan menjadi darah segar bagi Biden.

Tiket capres Biden-Harris akan resmi dinominasikan pada Konvensi Nasional Partai Demokrat yang akan digelar pekan depan dari 17-20 Agustus di Milwaukee, Wisconsin. ν

Baca Juga: