Gerakan Pramuka saat ini masih relevan. Usulan dikembangkannya kembali Gerakan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler di semua jenjang pendidikan, sudah sepatutnya kita dukung.

Hari ini, tepat 59 tahun lalu, Gerakan Pramuka Indonesia diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia. Pada 14 Agustus 1961, di Jakarta, sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan apel besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile keliling Jakarta.

Sejak peristiwa itu, setiap 14 Agustus diperingati sebagai Hari Gerakan Pramuka Indonesia. Khusus tahun ini, peringatan Hari Pramuka diadakan pada 12 Agustus karena pada 14 Agustus, Presiden Joko Widodo harus menyampaikan dua Pidato Kenegaraan, yaitu di depan Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD.

Hari Pramuka kali ini juga agak berbeda, peringatan biasanya dilakukan di lapangan terbuka, tetapi di masa pandemi Covid-19 kali ini dilakukan secara virtual. Presiden Joko Widodo di Istana Negara, sedangkan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso, di Gedung Pandan Sari, Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.

Dalam sambutannya, Presiden mengingatkan agar anggota Pramuka terus meningkatkan kedisiplinan dan kepedulian terutama di era pandemi Covid-19. Sudah lama dikenal, Pramuka selalu mencetak generasi yang tangguh dalam menghadapi setiap tantangan, disiplin dalam bertindak, dan tidak gentar dalam menghadapi setiap rintangan. Jokowi juga menginginkan agar anggota Pramuka mempunyai karakter yang selalu peduli dan siap berkorban untuk sesama.

Disiplin di era pandemi yang dimaksud Jokowi adalah disiplin mengikuti aturan protokol kesehatan, misal memakai masker, rajin cuci tangan, dan juga jaga jarak. Selain itu juga harus peduli terhadap masyarakat sekitar, peduli terhadap kepentingan bersama, serta saling bantu dan bergotong-royong menyelesaikan masalah bersama.

Jika disiplin dan kepedulian dijalankan oleh anggota Pramuka dan setiap warga, itu bisa menghambat laju penyebaran Coronavirus Disease di Indonesia. Oleh karena itu, Jokowi minta Pramuka membuat dua gerakan nasional. Pertama, gerakan kedisplinan nasional yang mengajak semua anggota masyarakat disiplin mengikuti protokol kesehatan. Kedua, gerakan kepedulian nasional yang mengajak masyarakat saling membantu, saling peduli, dan saling berbagi.

Saat ini, penyebaran Covid-19 masih belum bisa dikendalikan. Meski pemerintah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, namun angka penyebaran Covid-19 terus bertambah. Bahkan makin ke sini, jumlah yang positif makin besar, terlebih saat ini sejumlah daerah sudah mencabut PSBB.

Jika di awal-awal pemberlakuan PSBB, jumlah positif Covid tiap hari sekitar 200 sampai 300 orang, di Agustus ini tiap hari berkisar 1.500. Bahkan Kamis (13/8), terdapat 1.942 pasien baru yang positif Covid. Total, sudah 130.000 lebih pasien Covid di Indonesia, tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Filipina.

Harapan besar Kepala Negara terhadap Gerakan Pramuka dalam menghadapi pandemi Covid-19 membuktikan bahwa gerakan Pramuka saat ini masih relevan. Gerakan Pramuka yang mengedepankan disiplin tepat sekali untuk mencegah penularan virus korona. Karena diketahui, kunci melawan penyebaran Covid-19 ini adalah disiplin yang tinggi. Disiplin mencuci tangan, disiplin menggunakan masker, disiplin menjaga jarak, disiplin menjaga kebugaran tubuh.

Selain itu, kegiatan Pramuka sudah teruji mampu membangkitkan kepedulian sosial. Saat terjadi tsunami di Palu pada 2018, sangat terlihat peran anggota Pramuka dalam penanggulangan bencana. Anggota Pramuka terlibat di semua lini, mulai dari tim medis, tim evakuator, tim pembangunan hunian sementara, tim trauma healing, hingga tim dapur umum bahu-membahu membantu korban bencana.

Ratusan orang relawan anggota Pramuka dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Pramuka Peduli, yang beberapa di antaranya ada anggota keluarganya menjadi korban bencana, tetap bekerja karena mereka sudah mempunyai jiwa peduli sesama. Hal ini membuktikan bahwa Gerakan Pramuka saat ini masih relevan dan mampu mendorong penguatan karakter bangsa. Untuk itu, usulan dikembangkannya kembali Gerakan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler di semua jenjang pendidikan, sudah sepatutnya kita dukung. n

Baca Juga: